SLEMAN — Pengembaraan Akhir Tahun (Barata) menjadi kegiatan yang selalu dinanti-nantikan oleh Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Sleman.
Animo peserta Barata setiap tahunnya begitu besar, bahkan ketika masa pandemi dua tahun silam, semangat penyelenggaraan kegiatan akhir tahun ini masih terus membara.
Di tahun 2023 ini, pelaksanaan Barata adalah yang ke-38 (XXXVIII). Ketua Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega tingkat Cabang (DKC) Sleman Kak Dias Oktri Raka Setiadi dalam sebuah kesempatan menyampaikan bawhwa tema Barata tahun ini adalah The Majesty of Merapi.
Kekayaan potensi Kabupaten Sleman, terutama salah satu ikonnya, Gunung Merapi menjadi dasar bagi DKC Sleman yang saat ini dipimpin oleh Kak Dias dalam memilih tema tersebut.
Menurut Kak Dias, Gunung Merapi yang ada di Kabupaten Sleman ini merupakan salah satu makna sumbu filosofi Yogyakarta.
Secara luas, Sumbu Filosofi memiliki makna yang mendalam, mewakili keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam.
Lima unsur utama yang membentuk sumbu filosofi ini mencakup api (dahana) dari Gunung Merapi, tanah (bantala) dari bumi Ngayogyakarta, air (tirta) dari Laut Selatan, angin (maruta), dan angkasa (ether). Selain itu, tiga unsur kehidupan (fisik, tenaga, dan jiwa) juga tercakup dalam filosofi tersebut.
Barata XXXVIII Sleman akan digelar pada tanggal 28 November 2023 sampai dengan 1 Januari 2024. Malam tahun baru menjadi puncak kegiatan dari pengembaraan yang paling bergengsi di Sleman tersebut. Total jarak rute Barata tahun ini mencapai 60 kilometer.
Selain tema yang inspiratif, Barata XXXVIII Sleman juga mempunyai jargon yang penuh dengan lecutan semangat, yaitu “Siap Mengembara Menembus Cakrawala, Salam Pramuka!”
Diketahui bahwa temu teknis Barata XXXVIII telah dilaksanakan pada Minggu (19/11/2023) lalu. Dalam temu teknis juga dilaporkan bahwa kegiatan ini akan dimeriahkan oleh 35 pangkalan dengan 87 sangga dengan total 691 peserta. (cst)