JAKARTA — Kemah Bela Negara (KBN) Tingkat Nasional Tahun 2025 akan dilaksanakan di Pulau Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku pada 23 sampai 29 Oktober 2025 mendatang dan saat ini sedang dalam tahap pendaftaran peserta.
Hal tersebut didasarkan pada keputusan Musyawarah Nasional XI Gerakan Pramuka Nomor 20/Munas/2023 dan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 032 Tahun 2025 tentang Kemah Bela Negara Tingkat Nasional Tahun 2025.
Kegiatan yang akan diikuti oleh Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega se-Indonesia ini diharapkan dapat menciptakan generasi muda yang cerdas secara intelektual, kuat secara spiritual, berjiwa sosial, dan memiliki rasa cinta tanah air dan bela negara yang mendalam.
Selain itu juga dapat menjawab kebutuhan akan pemimpin muda yang tangguh dalam menghadapi perubahan, dan siap menghadapi ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan (AGHT) untuk menjaga ketahanan nasional.
Tema dan Slogan KBN Nasional 2025
Sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan, KBN Nasional 2025 mengusung tema Di Tapal Batas, Indonesia Tetap di Hati dan slogan KALWEDO (Kuatkan Akhlak, Luaskan Wawasan, melalui Edukasi dan Orientasi Kebangsaan).
Logo KBN Nasional 2025 dan Maknanya
Dalam konteks Kepramukaan Bela Negara, desain tersebut dapat ditafsirkan memuat beberapa filosofi penting yang sejalan dengan semangat Pramuka sekaligus menegaskan peran generasi muda dalam membela bangsa dan negara:
1. Tangan Mengepal sebagai Simbol Kesiapan dan Keteguhan
Dalam Bela Negara, tangan mengepal mencerminkan kesiapan fisik dan mental untuk menghadapi tantangan, serta menegaskan tekad kuat menjaga kedaulatan dan kehormatan bangsa.
Bagi Pramuka, hal ini selaras dengan prinsip “Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan”, yang menekankan tanggung jawab pribadi dalam mengamalkan janji (Tri Satya) dan menerapkan nilai-nilai Dasa Darma.
2. Kain Tradisional / Motif Daerah sebagai Wujud Cinta Tanah Air
Menghadirkan unsur budaya lokal (misalnya motif kain khas Pulau Kisar, Maluku Barat Daya) menekankan bahwa Bela Negara bukan hanya soal pertahanan fisik, melainkan juga meliputi pelestarian dan penghargaan terhadap kearifan lokal.
Bagi Pramuka, ini menjadi wujud nyata dari nilai “Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, serta menumbuhkan rasa bangga akan keanekaragaman budaya Indonesia.
3. Lingkaran Tali (Rope Circle) sebagai Lambang Persatuan dan Kekuatan Kolektif
Tali dan lingkaran erat kaitannya dengan kegiatan Pramuka (misalnya keterampilan simpul dan pioneering), yang menekankan kerja sama dan kebersamaan.
Lingkaran tali ini mengingatkan bahwa keberhasilan Bela Negara sangat dipengaruhi oleh persatuan dan solidaritas di antara seluruh elemen masyarakat, sesuatu yang juga menjadi jiwa gerakan Pramuka.
4. Warna Merah dan Semangat Patriotisme
Warna merah kerap diidentikkan dengan keberanian dan semangat juang. Dalam rangka Bela Negara, ini mewakili semangat pantang menyerah dan kecintaan pada NKRI.
Maskot KBN Nasional 2025
Filosofi maskot domba pramuka dalam Kemah Bela Negara di Pulau Kisar dapat dikaitkan dengan beberapa nilai utama dalam Pramuka dan semangat bela negara. Berikut adalah beberapa aspek yang bisa menjadi dasar filosofinya:
1. Domba sebagai Simbol Kebersamaan dan Kepemimpinan
Domba dikenal sebagai hewan yang hidup berkelompok dan memiliki jiwa kebersamaan yang kuat. Dalam Pramuka, ini mencerminkan gotong royong, solidaritas, dan kepemimpinan, di mana setiap anggota saling membantu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
2. Ketangguhan dan Adaptasi di Alam
Pulau Kisar terletak di wilayah yang menuntut ketahanan fisik dan mental. Domba, sebagai hewan yang mampu bertahan di berbagai kondisi lingkungan, melambangkan kemandirian, ketahanan, dan kemampuan beradaptasi—nilai yang juga ditanamkan dalam kegiatan Kemah Bela Negara.
3. Kesetiaan dan Dedikasi
Domba sering diasosiasikan dengan sifat loyalitas dan kepatuhan terhadap pemimpinnya. Dalam konteks Bela Negara, ini mencerminkan kesetiaan kepada bangsa dan negara, serta semangat untuk melindungi tanah air dengan penuh dedikasi.
4. Kelembutan yang Disempurnakan dengan Kekuatan
Meskipun terlihat lembut dan ramah, domba memiliki kekuatan bertahan dan mampu melindungi kelompoknya. Ini mencerminkan perpaduan antara kedisiplinan dan jiwa kasih sayang, yang penting dalam menjaga persatuan dan keutuhan
bangsa.
5. Spirit Pramuka: Keberanian, Kepedulian, dan Kedisiplinan
Sebagai bagian dari kegiatan Kemah Bela Negara, maskot domba dapat menggambarkan keberanian dalam menghadapi tantangan, kepedulian terhadap sesama, dan disiplin dalam menjalankan tugas—nilai utama dalam Dasa Dharma Pramuka.
6. Nama kedua maskot “Yoto dan Wawa”
Nama kedua karakter maskot diambil dari kata Yotowawa. Nama asli Pulau Kisar sebenarnya Pulau Yotowawa akan tetapi pada waktu pendaratan VOC/Belanda pada tahun 1863 di Kisar mereka masuk melalui satu pantai kecil namanya Pantai Kisar.
Karena VOC/Belanda mendarat melalui Pantai Kiasar maka sejalan dengan perjalanan waktu oleh Belanda menyebut Kiasar menjadi Kisar dan akhirnya pulau ini terkenal dengan sebutan nama Kisar.
(cst)