SLEMAN — Pasca kecelakaan sungai yang menimpa adik-adik pramuka SMPN 1 Turi, Sleman, Jumat (21/02/2020) lalu, pendampingan psikososial terhadap korban luka dan korban selamat dilakukan secara terus-menerus.
Disampaikan oleh tim Trauma Healing (Psikososial) yang diwakili oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, bahwa pos pendampingan psikologis di SMPN 1 Turi, Sleman dinyatakan ditutup Sabtu (29/02/2020) pukul 14.30.
Makwan, pihak BPBD Sleman menjelaskan, siswa dan guru sudah bisa memulai Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) mulai Senin (02/03/2020) yang akan ditandai dengan Deklarasi Move On.
Deklarasi akan dilaksanakan hari Senin saat upacara rutin mulai jam 06:30 WIB dengan topik semangat ajakan untuk move on. Kegiatan ini akan dihadiri oleh Bupati Sleman Sri Purnomo, Dinas Pendidikan, BPBD, Dinas Kesehatan, IPK Kemendikbud, dan P3AP2KB.
Selain itu, Deklarasi ini juga turut mengundang seluruh lembaga termasuk Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Sleman dan Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyaarta (DIY) yang terhimpun dalam pendampingan psikososial SMPN 1 Turi.
Lebih lanjut disebutkan oleh Makwan, bahwa masih ada 26 siswa yang perlu pendampingan lebih lanjut dan akan dijadwalkan Senin-Sabtu dengan menerjunkan 2 psikolog piket dengan guru Bimbingan Konseling di sekolah.
“Pelayanan psikologis selanjutnya dilakukan, dikoordinasikan, dan dikendalikan oleh Sekber perlindungan anak, naungan Dinas P3P2KB,” tegas Makwan sebagaimana dilaporkan oleh Kak Bambang Sasongko, Andalan Daerah Urusan Pengabdian Masyarakat Kwarda DIY.
Makwan juga menambahkan, untuk lembaga-lembaga yang mendukung proses percepatan recovery para korban ini diharapkan bisa berkoordinasi melalui Sekber yang telah ada. (lkm/cst)