YOGYAKARTA — Kak drh. Sri Budoyo, Sekretaris I Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) menjadi narasumber dalam Siaran Kawruh RRI Pro 4 Yogyakarta pada Kamis, 19 Desember 2024.
Dalam edisi kawruh kali ini, Kak Sri Budoyo mengangkat topik Refleksi Pembinaan Pramuka Tahun 2024 menjelang akhir masa bakti Kwarda DIY.
Kak Sri Budoyo menyampaikan berbagai program yang telah dilaksanakan selama tahun 2024 dan target-target yang telah tercapai hingga akhir tahun keempat masa bakti kepengurusan Kwarda DIY 2020-2025.
Salah satu program utama dari Kwarda DIY adalah mewujudkan Pramuka Istimewa. Kwarda DIY telah membuat pedoman pencapaiannya dengan Syarat Kecakapan Pramuka Istimewa (SKPI) bagi anggota pramuka golongan Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega.
“Peserta didik bisa menyelesaikan apa yang tertera dalam SKPI tersebut,” ujar Kak Budoyo.
Pihaknya menyebutkan bahwa awal tahun 2025 nanti diharapkan para anggota gugusdepan yang mengimplementasi pencapaian SKPI sudah bisa mendapatkan Tanda Kecakapannya.
Pramuka Istimewa ini merupakan salah satu kecakapan tersendiri bagi anggota pramuka yang diharapkan dapat memahami betul budaya Yogyakarta, mengenal Sumbu Filosofi, kesenian, bentuk bangunan, karakteristik khusus, busana, dan lain sebagainya.
“Kita melakukan proses evaluasi atas pencapaian ini,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Kak Budoyo juga menyampaikan, dalam rangka melakukan pendataan yang baik, Kwarda DIY mempunyai Sistem Informasi Kelembagaan dan Anggota (SISKA).
“Semua data bisa masuk di sana, mengetahui potensi anggota gerakan pramuka termasuk aset-aset yang ada dari setiap satuan pendidikan,” tegasnya.
Kemudian, Kak Budoyo juga menyampaikan bahwa seluruh informasi dan data terkait dengan aktivitas serta data bisa diakses melalui website, sebagai media informasi khusus dari Kwarda DIY.
Sementara itu, dalam upaya pemberdayaan masyarakat, tahun ini sudah ada 11 Kampung Pramuka yang dikembangkan di DIY. Kampung Pramuka merupakan kawasan yang di dalamnya terdapat interaksi antara pramuka dengan masyarakat, khususnya satuan karya yang terkait dengan berbagai keterampilan, seperti pertanian, kesehatan, wirausaha, dan lain-lain.
“Kita membangun bersama apa yang diinginkan dalam kawasan tersebut,” jelas Kak Budoyo.
Ia menyontohkan Kampung Pramuka Wukirsari, salah satu kawasan Kampung Pramuka yang dikembangkan di wilayah Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Bantul. Di kawasan itu, bersama-sama dikembangkan wisata budaya dan seni, serta kewirausahaan.
“Harapan kita, Pramuka membumi, tidak hanya berlatih sendiri, tetapi juga berinteraksi dengan masyarakat. Kita juga mewujudkan Pewarta Istimewa, anggota muda dan Anggota dewasa yang terlibat mewartakan aktivitas Gerakan pramuka,” ujar Kak Budoyo menambahkan.
Kak Budoyo juga menginformasikan bahwa salah satu kegiatan yang saat ini menjadi ikon Pramuka DIY adalah Festival Pramuka Jogja (FPJ). Sebuah kegiatan yang bersinergi dan berkolaborasi dengan masyarakat, termasuk koperasi, umkm, pramuka berkebutuhan khusus, dan berbagai pihak lainnya.
Selain itu juga dikembangkan Saka Wirausaha di DIY yang berada di bawah koordinasi Dinas Koperasi dan UKM DIY. Juga terkait dengan koperasi yang sudah ada di Kwarda DIY, saat ini sedang dilakukan optimalisasi anggota hingga ke gugusdepan.
“Kantor koperasi ada di Bumi Perkemahan Taman Tunas Wiguna Babarsari, aktivitasnya disinergikan dengan Bumi Perkemahan,” terang Kak Budoyo.
Berkaitan dengan anggota dewasa, Kwarda DIY juga fokus untuk melakukan pengembangan potensi serta upgrade kompetensi dengan melakukan berbagai pelatihan maupun kursus. Hal tersebut guna mendukung adanya perkembangan anggota setiap tahunnya.
Menanggapi pertanyaan adanya penggunaan gadget, Kak Sri Budoyo menegaskan bahwa hal tersebut bisa diarahkan untuk bisa menjadikan pendukung dalam berlatih atau melaksanakan aktivitas kepramukaan. Sehingga, para peserta didik maupun anggota dewasa, bisa mengoptimalkan penggunaan gadget agar efektif dan efisien.
Dalam kesempatan tersebut Kak Sri Budoyo juga menginformasikan bahwa Kwartir Nasional Gerakan Pramuka saat ini juga meninjau dan mengkaji Syarat Kecakapan Umum dan Syarat Kecakapan Khusus, menjawab tantangan zaman serta menyesuaikan kondisi saat ini.
Menyinggung adanya Satuan Karya Pramuka, Kak Sri Budoyo menyebutkan bahwa anggota-anggotanya diupayakan bisa mendapatkan sertifikasi khusus dari kecakapan-kecakapan yang mereka capai, sehingga bisa digunakan di dunia kerja.
Termasuk pencapaian Pramuka Garuda, lanjut Kak Sri Budoyo, Kwarda DIY juga mengupayakan agar mereka yang telah mendapatkan predikat tersebut bisa dikonversi dengan catatan prestasi atau rekomendasi pengakuan prestasi di sekolah-sekolah atau perguruan tinggi.
Berbicara tentang kegiatan kepramukaan tingkat internasional, Kak Sri Budoyo menginformasikan bahwa banyak kegiatan yang dilaksanakan dan diikuti oleh pramuka. Misalnya Jambore Dunia untuk penggalang, Rover Moot untuk usia penegak.
Selain itu, Kak Sri Budoyo juga menyebutkan adanya fokus Kwarda DIY dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), sehingga bisa mendukung pengembangan berkelanjutan. Kak Budoyo juga menyebutkan adanya kerjasama dengan Pramuka New Caledonia yang sudah berjalan selama beberapa tahun ini.
Rencananya, Pramuka New Kaledonia juga telah mengagendakan berkunjung ke Yogyakarta pada Januari 2025 mendatang dan berkegiatan bersama dengan pramuka di DIY. (cst)