BANTUL — Serunya Jelajah Budaya dalam rangkaian FKY (Festival Kebudayaan Yogyakarta) pada selasa (15/10/2024) yang mengusung tema Para Muka Milang Carita ini diikuti dari 3 Pangkalan, yaitu Pangkalan SMA Negeri 1 Kasihan, SMK 1 Pengasih, dan SMA Negeri 1 Mlati.
Pada kegiatan ini, Prakasa Jaya sebutan untuk Pangkalan SMA Negeri 1 Mlati mengirimkan 4 peserta putra serta 4 peserta Putri dan didampingi oleh 2 pembina. Sebelum kegiatan peserta terlebih dulu Briefing bersama kakak-kakak Panitia FKY dijelaskan mengenai rute dan pos perjalanan.
Selanjutnya peserta melalui rute yang telah ditentukan dengan penanda pita bewarna emas diantaranya melewati situs Kauman dengan titik keberangkatan dan berakhir di Lapangan Bawuran yang menjadi lokasi FKY 2024.
Peserta melaksanakan perjalanan dengan kelompok yang telah dibagi sebanyak 4 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari gabungan beberapa Pangkalan.
Pemberhentian pertama di Jl. Tunggul Ametung kemudian melaksanakan yel-yel kelompok yang ditugaskan untuk dibuat saat perjalanan menuju pos satu.
Untuk menuju pemberhentian 2, peserta diangkut menggunakan Kereta Kelinci. Terdapat Situs Pleret dan sejarah Ratu (P)Labuan Situs Plered merupakan Makam dan Masjid peninggalan Mataram Islam. Ratu (P)labuhan adalah istri kedua dari Raja Pakubuwono dan pemimpin dari pemberontakan kepada penjajah di Batavia.
Pada pemberhentian ini, peserta diajak untuk berziarah di makam Alm. Ratu (P)Labuhan dan mempelajari sejarah artefak peninggalan Kraton Mataram Islam.
Setelah istirahat dan makan siang, peserta melanjutkan ke Situs Kedaton. Peserta diajak menggali data informasi terkait sejarah dan peninggalan terkait. Di sini, peserta juga melakukan wawancara dua arah untuk mendapatkan data yang valid.
Titik berikutnya peserta diajak ke Benteng Baluwati. Koreo semaphore dibentuk setelah melaksanakan sholat ashar. Koreo dengan kata, “TAHTA UNTUK RAKYAT!” didokumentasikan begitu apik. Kegiatan dilanjut dengan pertunjukan teater tentang unggah-ungguh berbicara di daerah Yogyakarta dan games bersama kelompok.
Terakhir, peserta diajak menuju Umpak Buka dengan kereta kelinci sebelum menuju Lapangan Bawuran. Pada lokasi ini, peserta diajak mengenal karya seniman lokal.
Salah satu peserta, Kak Manda dari SMA Negeri 1 Kasihan menyatakan sangat terinspirasi dengan sejarah dan filosofi masing-masing tempat.
Adanya jelajah ini dapat menjadi pelajaran dan pengingat terhadap budaya leluhur yang mesti Kita jaga. Harapannya, kegiatan untuk mengenali sejarah Nusantara ini dapat dilaksanakan lebih sering dengan massa yang lebih banyak agar edukasi dapat tersampaikan secara merata dan luas.