JAKARTA — Dua sesi menarik didapatkan oleh peserta Training of Trainer (ToT) Bela Negara, Mental, dan Spiritual Tingkat Nasional Tahun 2024 yang digelar di Taman Rekreasi Wiladatika (TRW) Cibubur, Jakarta Timur.
Pada hari kedua, Kamis, 12 September 2024 sejak pagi para peserta diberikan berbagai materi menarik dari para narasumber yang luar biasa.
Setelah sebelumnya mengikuti sesi materi dari Kemenhan RI, Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat, serta Board of ESQ Expert, peserta juga mengikuti diskusi bersama Andalan Nasional dan pematerian dari Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepramukaan Tingkat Nasional (Kapusdiklatnas).
Diskusi tentang Implementasi Bela Negara, Ketahanan Nasional dan Mental Spiritual dipandu oleh Andalan Nasional/Sekretaris Bidang Bela Negara dan Mental, Spiritual Kak Prof. Dr. Sukro Muhab, M.Sc.. Pihaknya menekankan bahwa seluruh peserta dituntut untuk berkomitmen dalam upaya bela negara dengan adanya berbagai ancaman saat ini.
Kak Sukro merinci bahwa ancaman nyata saat ini adalah serangan ideologi, persatuan dan kesatuan bangsa. Menyikapi hal tersebut berlu adanya kontribusi aktif dari peserta ToT untuk dapat mengatasi permasalahan yang ada.
Sementara itu, Kapusdiklatnas Kak Yana Suptiana, M.Pd. memaparkan Metode Pembelajaran Bela Negara dalam Gerakan Pramuka. Kak Yana mengenalkan pola penyebaran pendidikan bela negara meliputi pelatih, pembina, dan anggota muda.
Diketahui bahwa metode yang bisa digunakan adalah kepramukaan dan pembelajaran umum, dipilih sesuai situasi dan kondisi pemateri, peserta dan keadaan saat itu.
Kak Yana juga menyampaikan bahwa perlu ada kiat khusus bagaimana menguasai lebih banyak metoda pelatihan, seperti improvisasi, metoda modern, pengembangan berbasis pengalaman.
Selain itu sangat penting adanya strategi memilih metoda, berkaitan dengan tujuan; keadaan sarana dan prasarana; tempat dan waktu; keadaan peserta; dan kemampuan pemateri.
Adapun metoda pembelajaran bela negara dapat disampaikan dengan cara ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan, bermain, debat, praktik, studi kasus, seminar, dan lain-lain.