Yogyakarta — Bertempat di Aula Kaca komplek Bumi Perkemahan Taman Tunas Wiguna Babarsari, puluhan pramuka Penegak dan Pandega se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengikuti kegiatan sarasehan pemuda, Selasa (09/10/2018).
Sarasehan dengan tema “Aku Pemuda Milenial, Aku Menolak Radikalisme” diisi oleh 3 narasumber yakni, Kanjeng Pangeran Harya (KPH) Yudhohadiningrat, mewakili Kak Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi yang berhalangan hadir, Kak Agung Supriyono, S.H. (Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DIY), dan Gus Irwan Masduqi (Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Mlangi).
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kwatir Daerah Gerakan Pramuka DIY bekerjasama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DIY yang bertujuan memberikan pembekalan dan wawasan kepada para pemuda khususnya anggota Pramuka DIY untuk menolak radikalisme.
Seperti diketahui bahwasanya radikalisme merupakan paham atau ideologi yang menuntut perubahan dan pembaruan sistem sosial dan politik dengan cara kekerasan. Secara bahasa kata radikalisme berasal dari bahasa Latin, yaitu kata “radix” yang artinya akar. Esensi dari radikalisme adalah sikap jiwa dalam mengusung perubahan.
Untuk itu, sebagai pemuda milenial, tentunya harus tegas menolak adanya paham-paham yang tidak baik serta mampu menjaga kondusifitas dengan cara berkarya positif dan berinovasi untuk berprestasi. (cst)