YOGYAKARTA — Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Ka Mabida) Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan sambutan pada pembukaan Sarasehan dan Renungan dalam rangka memperingati Hari Bapak Pramuka Indonesia ke-109, Minggu (11/04/2021)
Mengawali sambutannya secara daring, Ka Mabida menyebutkan bahwa saat ini kita harus mencoba mencoba menanamkan akar dalam-dalam ke masa lalu, ketika membuka kenangan pribadi Kak Sultan HB IX yang dimakamkan Imogiri.
“Beliau adalah sosok demokrat, berjiwa kerakyatan, pemimpin peneladan, kusuma bangsa, dan sebagainya yang pada 12 April 2021 jika masih hidup adalah memasuki usia 109 tahun,” ujar Ka Mabida.
Ka Mabida berharap, penyeleggaraan sarasehan dan renungan dalam media Zoom bisa merefleksi, siapakah sejatinya Kak Sultan HB IX, yang hari ini kita kenang sebagai Bapak Pramuka Indonesia.
Disampaikan bahwa embrio pramuka adalah All Indonesian Jamboree yang diselenggarakan di Yogyakarta pada 1941 lalu, momen tersebut adalah terbentuknya Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia.
“Refleksi ini membawa pesan, bahwa kita harus memahami semangat kelahiran Pramuka sebagai kader Bhayangkara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” lanjutnya.
Menilik pada slogan Pramuka yaitu satyaku kudarmakan, darmaku kubaktikan sungguh berarti bahwa sebuah pengabdian pramuka adalah tanpa henti bagi bangsa, negara, dan masyarakat.
Dalam napak tilas jejak-jejak sejarah beliau, lanjut Sultan HB X, hendaknya disertai meresapi makna darmaning pramuka yang terkandung dalam kode kehormatan pramuka, Dwi Darma, Dasa Darma, dan Tri Satya.
“Hendaknya kita mengingat kembali kekhasan Pramuka Indonesia yang diungkapkan oleh Kak Sultan HB IX di Kongres Kepanduan Dunia Tokyo tahun 1971, dengan pidato fenomental, The Trend in Scouting,” harap Ka Mabida.
Sultan HB X yang merupakan putra dari Kak Sultan HB IX menyebutkan bahwa sejak muda, Kak Sultan HB IX sudah mengeluti kepanduan, yaitu sebelum pramuka hadir. Pramuka bisa menjadi pemersatu setiap kepanduan yang ada.
“Pramuka terinspirasi dari kata “Paramuka” atau pasukan terdepan dalam perang, kemudian diejawantahkan menjadi Praja Muda Karana, yang berarti jiwa muda yang suka berkarya,” ujar Ka Mabida.
Menurutnya, cerminan Jati Diri Pramuka itu wajib menjadi pembawa ketenangan dalam kerusuhan, pembaha kedamaian saat kekalutan, pembawa kegembiraan saat kesedihan, pembawa kepastian saat kebimbangan, dan menjadi penyelamat di tengah bahaya.
“Di Saat pandemi COVID-19 inilah, semangat kerelawanan itu harus dibuktikan dan dibaktikan. Bagi yang kompeten bisa menjadi relawan kesehatan, atau sekedar meringankan beban dengan menghibur bagi mereka yang terdampak,” tegasnya.
Ka Mabida mengarahkan bahwa saat inilah watak pramuka yang rela berkorban, sebagai penolong budiman itu diaktualisasikan agar orang lain bisa selamat. Pramuka benar-benar diharapkan hadir dalam setiap musibah.
Selanjutnya, Ka Mabida juga menyinggung tentang setiap pramuka harus menjadi pewarta yang benar dalam memuat dan mewartakan bertia atau informasi dan data, mengimbangi dinamika media sosial yang tidak terkendali saat ini.
Diingatkan pula oleh Ka Mabida bahwa dalam memperingati Hari Bapak Pramuka Indonesia ini kita jangan sampai terjebak pada pengkultusan diri, karena sejatinya Kak Sultan HB IX tidak mengharapkan sanjungan-sanjungan itu.
“Jangan sekali-sekali mengkultuskannya, sebab kesederhanaan adalah letak kharismanya, ketulusan adalah titik api kekuatannya, kerakyataanya menjadi ilham pemimpin-pemimpin bangsa ini,” tegas Ka Mabida.
Dengan tegas disampaikan bahwa perjuangan Kak Sultan HB IX bukan hanya sekedar tahta untuk rakyat Yogyakarta saja, tapi untuk seluruh bangsa Indonesia.
Dengan sifat-sifat luhurnya yaitu antara lain jiwa mardika, sifat prasaja, tulus ikhlas dalam pengabdian bagi negara bangsa diharapkan mampu menggugah inspirasi bagi para pramuka.
“Marilah kita memanjatkan puji syukur seraya mengirimkan doa kepada almarhum dengan melafalkan Al Fatihah, agar pikiran-pikiran dan tindakan Ngarsa Dalem IX yang visioner mendahului jamannya dapat menjadi inspirasi bagi generasi praja muda karana sebagai calon pemimpin bangsa,” pungkas Ka Mabida dalam sambutannya.
Sarasehan dalam rangka Hari Bapak Pramuka Indonesia tahun 2021 ini menghadirkan narasumber dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Jenderal, Kak Bachtiar dan juga pengurus Kwarda DIY/mantan Dewan Kerja Nasional Kak Dian Siswantari. (cst)
__
Update, Senin 12 April 2021 : Perbaikan Judul Tulisan dan Penyesuaian Foto