Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Shalom,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan, dan Salam Pramuka,
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah Subhanahu Wata’ala, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kita dapat berkumpul dalam keadaan sehat wal’afiat dalam rangka peringatan Hari Baden-Powell ke-166 Tahun 2023.
Hari Baden-Powell diperingati di seluruh dunia setiap tanggal 22 Februari, tidak terkecuali di negara kita. Jutaan anggota pramuka di seluruh dunia berkumpul untuk memperingati Hari Baden-Powell. Bahkan, kemeriahan peringatan Hari Baden-Powell di Indonesia dirayakan dari ujung Barat sampai ujung Timur.
Pada peringatan hari lahir Bapak Pandu Sedunia, Lord Baden-Powell tahun ini, marilah kita bersyukur karena telah dapat melaksanakan kegiatan tatap muka secara langsung, yang sebelumnya sempat terkendala karena situasi kondisi pandemi Covid-19.
Meskipun demikian, pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir. Oleh karena itu, saya berharap agar kita tetap berupaya mematuhi protokol kesehatan dan menjaga kesehatan agar pelaksanaan kegiatan kepramukaan dapat berjalan dengan lancar, aman dan nyaman, serta tidak menimbulkan cluster baru penyebaran Covid-19.
Kakak-kakak dan adik-adik yang saya banggakan,
Dalam setiap peringatan Hari Baden-Powell kita selalu mengucapkan janji sebagai Pramuka yaitu Dwi Satya bagi adik-adik Pramuka Siaga, juga Tri Satya bagi Pramuka golongan lainnya.
Baik di dalam Dwi Satya maupun Tri Satya tersurat secara jelas bahwa demi kehormatan masing- masing, seorang Pramuka berianji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta s i a menolong sesama hidup.
Dwi Satya dan Tri Satya merupakan cerminan sikap perilaku seorang Pramuka sejati, sebagaimana digagas oleh Baden-Powell pada tahun 1907.
Gagasan tersebut kemudian melahirkan gerakan kepanduan atau kepramukaan sedunia. Sebagai Pramuka, kita harus berusaha untuk bersungguh-sungguh menjalankan kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan ajaran agama yang dianut oleh masing-masing.
Menjalankan kewajiban itu juga harus diwujudkan dalam perilaku hidup sehari-hari, antara lain selalu bersikap sopan, ramah, menjalin persahabatan dan persaudaraan, siap membantu mereka yang membutuhkan pertolongan, dan menghindari perilaku-perilaku negatif.
Seorang Pramuka harus menjauhi tindakan penyalahgunaan narkoba, kriminalitas, pornografi, pergaulan seks bebas, menyebarkan kabar bohong dan ujaran kebencian, bersikap arogan, ingin menang sendiri, dan hal-hal negatif lainnya.
Dalam Dwi Satya dan Tri Satya juga tercantum semangat bela negara dengan menjalankan kewajiban kita sebagai warga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Khusus kepada anggota Gerakan Pramuka yang telah memiliki hak pilih pada Pemilihan Umum, saya mengingatkan kembali bahwa menjelang Pemilu 2024, setiap anggota Gerakan Pramuka dilarang berpartisipasi dalam aktivitas politik praktis selama mengenakan seragam Pramuka.
Sebagai warganegara Republik Indonesia, tentunya masing-masing individu berhak menyalurkan aspirasi politiknya melalui partai politik pilihan masing-masing. Meskipun demikian, mengingat Gerakan Pramuka adalah organisasi non-politik, maka seragam dan berbagai atribut kepramukaan tidak boleh digunakan atau dipakai dalam aktivitas politik praktis.
Kakak-kakak dan adik-adik yang saya hormati,
Saya juga ingin mengingatkan kembali mengenai lahirnya gerakan kepanduan atau kepramukaan yang digagas oleh Baden-Powell. Dari berbagai pengalamannya, Baden-Powell melihat bahwa semua umat manusia sebenarya membutuhkan dunia yang damai, di mana setiap warga dunia saling menghormati satu sama lain, tolong menolong dan maju bersama. Semua itu dapat terwujud apabila sejak usia dini, anak-anak dibekali dengan pendidikan karakter yang baik.
Keinginan untuk mewujudkan dunia yang lebih baik dan damai tersebut ternyata mash relevan sampai saat ini. Di tengah peperangan dan pertikaian antara masyarakat, bangsa dan negara, serta mash banyaknya ketimpangan sosial di mana-mana, mimpi Baden-Powell tersebut masih harus terus diupayakan sampai saat ini.
Itulah sebabnya, gerakan kepanduan atau kepramukaan sedunia, World Organization of the Scout Movement (WOSM), menggunakan slogan “Scouts, creating a better world.” Bila diterjemahkan maka kurang-lebih artinya “Para Pramuka, membantu menciptakan dunia yang lebih baik.”
Oleh karena itu, di Hari Baden-Powell ini marilah kita terus memantapkan tekad untuk selalu siap sedia, bergotong-royong membantu menciptakan dunia yang lebih baik. Semoga upaya yang kita lakukan in senantiasa mendapatkan ridho Tuhan Yang Maha Kuasa.
Selamat memperingati Hari Baden-Powell.
Satu Pramuka untuk Satu Indonesia, Jayalah Pramuka Jayalah Indonesia.
Wabillahi taufik wal hidayah,
Wassalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Ohm santi santi santi ohm,
Salam Pramuka!
Cibubur, 22 Februari 2023
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Ketua,
Komjen Pol. (Purn) Drs. Budi Waseso
___
Unduh file sambutan di sini.