SLEMAN — Satuan Karya Pramuka (Saka) Pariwisata Cabang Sleman ikuti acara Breksinergi Reborn : Koempoel Sedoeloer Lintas Komoenitas di Watu Tapak Breksi Yogyakarta bersama 60 komunitas di Yogyakarta, Sabtu, 28 Mei 2022.
Breksinergi Reborn Koempoel Sedoeloer Lintas Komoenitas sempat terhenti penyelenggaraannya karena pandemi COVID-19. Sebelumnya, kegiatan serupa telah dilaksanakan mulai dideklarasikan di Tebing Breksi juga, itulah alasan kenapa pada tahun ini diselenggarakan di sana.
Pertemuan lintas komunitas ini dimaksudkan sebagai wadah bagi para komunitas untuk menyampaikan aspirasinya untuk kemudian dapat didengar secara langsung oleh pemangku kebijakan dalam hal ini Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sehingga kedua belah pihak bisa lebih kohesif.
Acara dibuka dengan sambutan dari Kak Kholik selaku pengelola Kawasan Wisata Tebing Breksi, dilanjutkan sambutan oleh Kak Arif Dhoro Klentheng, sambutan Kak Arief Efendy dan Kak Itok sebagai Penasihat Lintas Komunitas, serta Kak Wawan Kepala Bidang Destinasi Wisata Pariwisata DIY.
Dalam sambutannya, Kak Wawan yang merupakan perwakilan dari pemerintah menegaskan bahwa forum ini menjadi wadah penyampaian asprirasi, sehingga lebih komprehensif dari banyak sisi, mempersingkat waktu, dan menghemat tenaga dengan tidak perlu melakukan pertemuan per komunitas.
“Tiap komunitas bisa menyampaikan perkembangan atau permasalahan bisa juga rencana kegiatan kedepannya, yang kemudian direspon oleh dinas dan bisa dibicarakan lebih lanjut saat itu juga atau membuat plan untuk kedepannya,” ujar Kak Wawan.
Menurutnya, benefit bagi pramuka terutama di bidang pariwisata adalah bisa lebih memperluas relasi dari yang tadinya berfokus ke tempat pariwisata sekarang mendalami tentang komunitas.
Selain itu dalam kesempatan ini juga hadir Kak Bambang Sasongko (Kokok) dari unsur Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DIY. Kak Kokok menyampaikan saran bahwa Saka Pariwisata harus bisa melebur dengan masyarakat di daerah wisata agar dapat berpatisipasi terhadap pembangunan/pengembangan wisata di masyarakat.
“Hal ini juga sebagai dari implementasi tiga krida yang ada di Saka Pariwisata yang merupakan 3 pilar yang berbasis kompetensi. Saka Pariwisata sendiri wajib proaktif dan bisa mengikuti trend,” ujarnya.
Pewarta : Rishanty – Dewan Saka Pariwisata Sleman