YOGYAKARTA — Sebagai kegiatan internal di bulan Ramadhan, Pramuka UGM menyelenggarakan Bina Mental dan Rohani (Bintalroh) 2022. Bintalroh merupakan kegiatan Pramuka UGM yang bertujuan untuk meningkatkan rasa spiritual anggota dengan pembinaan mental dan rohani.
Sempat vakum selama dua tahun akibat pandemi, tahun ini Bintalroh Kembali dilaksanakan dengan metode hibrida atau gabungan luring dan daring.
Kamis (21/04) siang, peserta Bintalroh berkumpul di Sanggar Bhakti Pramuka UGM, maupun di ruang Zoom Meeting untuk yang berhalangan atau tidak di Yogya. Sesi pertama kegiatan ialah Bina Mental yang diisi materi pemantik oleh Kak Djati Mardiatno, Pembina Gugus Depan.
Mengangkat topik “Pengembangan Spiritual dalam Kepramukaan”, Kak Djati mengingatkan nilai-nilai kepramukaan yang sangat terkait dengan spiritualitas.
Setelah mendengarkan materi, peserta berdiskusi dengan pertanyaan-pertanyaan pemantik yang berkaitan dengan pengenalan diri hingga pembinaan spiritual dalam kepramukaan. Berbagi perspektif dan refleksi menjadi pembelajaran penting bagi anggota Racana.

Pengenalan diri tidak boleh lupa terhadap kesadaran sekitar. Maka dari itu, aktivitas sore peserta Bintalroh ialah membagikan makanan berbuka kepada masyarakat di sekitar Sanggar Bhakti. Masyarakat yang sedang melintas dengan sepeda motor, tukang becak di sekitar, hingga orang yang sedang berjalan menjadi variasi subjek pemberian makanan berbuka.
Habisnya stok berbagi dan ucapan terima kasih dari penerima, menjadi pembahagia sederhana para peserta.
Jelang azan Maghrib, peserta kembali ke dalam ruangan dan menanti waktu berbuka. Pada waktunya tiba, peserta menyantap hidangan berbuka dan makan malam bersama.
Kegiatan dilanjutkan dengan salat Maghrib berjemaah, ceramah singkat, hingga Isya dan Tarawih berjemaah. Untuk peserta nonmuslim, juga dilaksanakan bina rohani mendalami kitab sucinya.
Seiring mengakhiri kegiatan, peserta merefleksikan pentingnya kegiatan Bintalroh ini. Ada yang menyebutkan nikmatnya berbuka puasa bersama sambil berbagi, ada yang merefleksikan materi yang didapat. Tetapi yang pasti, para peserta sadar bahwa pembinaan mental dan rohani selalu bisa dilakukan kapan saja, bagi Pramuka maupun semua orang.
__
Pewarta : Abiyyi Yahya Hakim