SLEMAN — Sejumlah anggota Gerakan Pramuka mengikuti Peringatan Pertempuran Palagan Rejondani yang diselenggarakan oleh Tunas Patria Brigade di Monumen Medan Laga Rejondani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Minggu (29/05/2022).
Kegiatan yang dikemas dengan upacara dan sarasegan ini sebagai salah satu cara dalam rangka memperingati gugurnya 8 (delapan) tentara pelajar pada 29 Mei 1949. Selain prauka, peringatan pertempuran Palagan Rejondani ini diikuti oleh jajaran pelajar di Kapanewon Ngaglik serta perwakilan komunitas-komunitas.
Upacacara dihadiri oleh Bupati Sleman yang bertindak selaku pembina, Komando Rayon Militer Ngaglik, Kepolisian Sektor Ngaglik, Camat Kapanewon Ngaglik, dan anggota Dewan Kerja Cabang (DKC) Sleman.
Dalam amanat yang disampaikan, Kak Kustini Sri Purnomo berharap dari kegiatan peringatan pertempuran Palagan Rejondani menjadi wadah untuk mengenang dan meneladani jiwa kepahlawanan guna mengatasi berbagai permasalahan bangsa.
Agenda dilanjutkan dengan sarasehan yang menghadirkan narasumber antara lain Pakdhe Wawan Supandoko dari Tunas Patria Brigade 17; Kapt. Inf. Arly Iskandar (Komandan Komando Rayon Militer Ngaglik); Kak drh. Sri Budoyo (Ketua Yayasan TMP 45 Yogyakarta) yang juga Sekretaris I Kwarda DIY; serta KetuaDKC Sleman, Kak Dias Oktri Raka Setiadi, S.Si..

Sarasehan kali ini membahas tentang napak tilas perjuangan di Rejondani, Ngaglik hingga perkembangan karakter pemuda di era milenial.
“Upaya pengenalan perjuangan pahlawan yang ada di Sleman salah satunya melalui kegiatan Pengembaraan Akhir Tahun atau Barata yang rutin dilakukan tiap akhir bulan Desember. Terima kasih atas kerjasama yang baik dengan Tunas Patria Brigade 17 selama ini,” kata Kak Dias dalam paparannya.
Harapannya dari serangkaian kegiatan peringatan pertempuran Palagan Rejondani ini dapat memberikan wawasan sejarah perjuangan di Rejondani pada khususnya dan Kabupaten Sleman pada umumnya. Selain itu juga menumbuhkan nilai-nilai kepahlawanan bagi peserta peringatan. (*/dkcsleman)