SLEMAN — Memasuki hari kedua Perkemahan Antar Saka Daerah Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Peransaka DIY) 2023, kegiatan untuk peserta dibagi ke dalam beberapa subcamp yang tersebar di seluruh wilayah DIY.
Salah satu subcamp berada di Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) yang merupakan subcamp yang diampu oleh Pimpinan Satuan Karya Wanabakti Kwarcab Sleman yaitu Balai Taman Nasional Gunung Merapi dan Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Wilayah Jawa.
Bekerja sama juga dengan Pimpinan Satuan Karya Wanabakti Kwarcab Bantul yaitu Balai Konservasi Sumber Daya Alam Yogyakarta.
Kegiatan diawali dengan pemberangkatan peserta menuju Kalikuning Park yang berada di Kawasan Taman Nasional. Sesampainya di tempat kegiatan, peserta melaksanakan apel pembukaan kegiatan subcamp yang turut dihadiri oleh perwakilan dari Pinsaka Wanabakti Kwarcab Sleman dan Kwarcab Bantul.
Dengan berlatar lansekap puncak Gunung Merapi yang sangat gagah, narasumber memberikan penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilaksankan selama di subcamp. Kegiatan akan diawali dengan pelepasliaran satwa liar yang ditemukan di Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi yaitu Elang Alap Jambul atau yang memiliki nama latin Accipiter trivirgatus.
Peserta sangat antusias ketika menyaksikan salah satu satwa liar tersebut bisa terbang Kembali ke alam bebas.
Selanjutnya peserta diajak untuk melakukan trekking dengan titik awal Kalikuning Park menuju Plunyon Kalikuning menyusuri kawasan Taman Nasional sejauh lebih kurang tiga kilometer.
Mereka kemudian dibagi menjadi enam kelompok yang masing – masing dipandu oleh kakak dari Taman Nasional Gunung Merapi. Peserta diberikan penjelasan mengenai banyak hal mulai dari tumbuhan, satwa, dan segala sesuatu terkait Taman Nasional.
Bersama dengan narasumber masing-masing kelompok, peserta juga diminta untuk memungut sampah anorganik yang ditemui sepanjang perjalanan. Kelompok yang mendapatkan sampah paling banyak nantinya mendapatkan hadiah.
Di tengah perjalanan tepatnya di Umbul Wadon dan Umbul Lanang, peserta diminta untuk menanam pohon yang memang tumbuh di Kawasan Gunung Merapi.
Selesai melakukan penanaman, peserta melaksanakan sharing session bersama tiga narasumber dari Taman Nasional Gunung Merapi, Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, serta Balai Konservasi Sumber Daya Alam Yogyakarta. Tidak lupa juga diberikan doorprize bagi peserta yang mampu menjawab pertanyaan kuis dari narasumber.
Perjalanan dilanjutkan menuju Plunyon Kalikuning untuk melaksanakan istirahat, ibadah, dan makan siang. Untuk meningkatkan sinergitas antar Satuan Karya Wanabakti DIY, di tempat ini pula dilaksankan sesi fun games yang dipandu oleh kakak-kakak dari Satuan Karya Pariwisata Sleman.
Turut hadir dalam kegiatan selama di Plunyon yaitu Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi Kakak Muhammad Wahyudi, S.P., M.Sc.
Dalam kesempatan ini pmKak Wahyudi menyampaikan bahwa sebagai generasi muda Anggota Saka Wanabakti harus dapat menjadi pelopor dalam kelestarian alam khususnya hutan.
“Sinergitas antar Saka Wanabakti dari seluruh cabang harus terjaga dan harapannya dapat dilaksanakan kegiatan bersama di kemudian hari,” tegasnya.
Salah satu peserta yaitu Kak Diana dari Saka Wanabakti Gunungkidul memberikan kesan terhadap kegiatan ini.
“Kegiatan di subcamp Wanabakti ini sangat menyenangkan, memberikan pengalaman dan pengetahuan bagi peserta yang mengikuti. Pokoknya seru banget, deh!” ujarnya.
Kegiatan berakhir sebelum pukul 15.00 dan peserta melanjutkan perjalanan untuk Kembali ke Maincamp di Bumi Perkemahan Taman Tunas Wiguna Babarsari untuk melaksanakan giat selanjutnya.
Turut bertugas dalam kegiatan subcamp Wanabakti yaitu Pinsaka Wanabakti Kwarcab Sleman (Taman Nasional Gunung Merapi dan Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Wilayah Jawa), Pinsaka Wanabakti Kwarcab Bantul (Balai Konservadsi Sumber Daya Alam Yogyakarta), Dewan Kerja Cabang Sleman, dan Satuan Karya Pariwisata Sleman.
___
Pewarta Istimewa : Ananda Sadewa