YOGYAKARTA — Peserta Jambore Dunia 2023, 25th World Scout Jamboree kontingen Daerah Istimewa Yogyakarta mengikuti pembekalan yang diinisiasi oleh orang tua wali bersama International Service Team (IST), Minggu (11/06/2023).
Bertempat di Aula Joglo Pondok Pesantren Afkaaruna Islamic School, Sleman, pembekalan hari ini diisi dengan tiga hal menarik sebagai wawasan sekaligus keterampilan bagi para peserta.
Materi pertama yang disampaikan adalah Basic Conversation yang dibawakan oleh Kak Djati Mardiatno. Kak Djati menginformasikan bahwa yang digunakan pada kegiatan internasional adalah Bahasa Inggris.
Namun secara khusus, Kak Djati juga menginformasikan hal-hal apa saja yang tabu dipertanyakan, makna badge yang menempel di seragam, komunikasi ketika di tenda, jika ada tamu, saat berbelanja, sampai dengan ketika kita tersesat, apa yang harus dilakukan.
“Jika tersesat, pertama kenalkan namamu, dari mana, kenapa tersesat, dan minta tolong ke petugas,” ujar Kak Djati menegaskan.
Kemudian Materi terkait keterampilan Packing dibawakan oleh Kak Bambang Pamungkas. Ia menjelaskan perlengkapan apa saja di perkemahan, kemudian melakukan observasi, alat apa saja yang akan digunakan dalam waktu satu minggu di lokasi perkemahan.
“Apa saja barang yang sekiranya dapat diakses, bisa diletakkan di atas, seperti alat tulis atau jas hujan,” ujar Kak Bambang.
Kak Bambang juga menyebutkan agar cara melipat baju adalah dengan digulung kemudian diikat dengan karet. Hal ini bisa memangkas tempat dan membuat isi dari tas kita rapi.
Diketahui bahwa kontingen Indonesia oleh Kwartir Nasional akan diberikan kelengkapan atribut berupa tas yaitu 60 liter Troly/Travel Bag, serta 20 liter tas daypack, seperti yang telah dijelaskan pada Training Center online perdana beberapa waktu lalu.
Materi ketiga yang diberikan kepada peserta adalah terkait dengan kesenian. Yaitu dikenalkan dan diajak untuk berlatih Tarian Beksan Wanara. (cst)