BANTUL — Dalam rangka memperingati Hari Pramuka ke-63, Sekolah Luar Biasa Negeri 2 Bantul menggelar Perkemahan Kamis dan Jumat (Perkaju) untuk para peserta Ticket to Life (TTL) di Kampung Pramuka Wukirsari Bantul.
Kegiatan dimulai pada Kamis, 15 Agustus 2024 dan akan berlangsung hingga Jumat, 16 Agustus 2024 diikuti oleh 30 peserta TTL beserta pembina SLBN 2 Bantul 13 orang dan leader TTL sebanyak 3 orang.
Kak Sarjita, Pembina Pramuka SLBN 2 Bantul menyampaikan bahwa kegiatan dalam Perkaju yang merupakan program dari TTL ini diisi dengan berbagai agenda seperti mendirikan tenda, materi pioneering, membuat macrame, permainan, dan api unggun.
Selain itu juga akan ada beberapa agenda lainnya yang telah disiapkan sebagai penguatan terhadap peserta program TTL Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY).
Kak Murjilah, salah satu Leader TTL mengungkapkan bahwa satu peserta satu makrame, hasilnya nantinya akan dibawa pulang.
“Nanti malam masih ada giat pentas seni,” ujarnya menambahkan.
Para peserta juga didampingi untuk memasak menggunakan tungku dari tanah liat, mendirikan tenda mandiri, serta melaksanakan ibadah secara berjamaah.
Kegiatan ini juga mendapatkan atensi khusus dari Lurah Wukirsari, Kak Susilo Hapsoro yang dapat berkunjung ke lokasi kegiatan. Selain itu, ada pula Andalan Nasional Komisi Pengabdian Masyarakat (Abdimas) Kak Umam yang didampingi oleh Kak Bambang Sasongko berkunjung dan melihat secara langsung kegiatan program TTL ini.
Sebagaimana diketahui pula bahwa Pasukan Sultan Agung, TTL Kwarda DIY menjadi salah satu penerima Program Ticket to Life dari WOSM yang ditetapkan pada akhir tahun lalu.
Kerjasama/ MoU Program TTL di wilayah Kwarda DIY yang dilaksanakan secara khusus di SLB Negeri 2 Bantul ini juga telah ditandatangani antara Ketua Kwarda DIY dan Kepala SLB Negeri 2 Bantul.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Kwarda DIY Kak GKR Mangkubumi berharap prestasi yang telah diukir adik-adik di SLB Negeri 2 Bantul akan terus berkembang, tidak hanya di DIY, nasional, tetapi juga internasional, karena karena program Ticket to Life ini ada di tingkat internasional. (cst)