YOGYAKARTA — Dewan Racana Haryo Purboyo dan Nyi Ageng Serang Gugus Depan 18.001 – 18.002 Pangkalan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta telah melaksanakan kegiatan Latihan Rutin Pertolongan Pertama pada Gawat Darurat dan Dapur Umum, yang dilaksanakan di Ruang Poorwo Soedarmo, Kampus Terpadu Poltekkes Kemenkes Yogyakarta secara online.
Menggunakan platform zoom meeting, Sabtu (19/03/22), kegiatan yang sedianya dibuka oleh Kak Dr. Iswanto, S.Pd., M.Kes. Majelis Pembimbing Gugusdepan (Mabigus), diwakilkan kepada Pemangku Adat Dewan Racana Haryo Purboyo yaitu, Kak Dea Nur Ramdani.
Dengan tema Generasi Millenial sebagai Garda Terdepan dalam Implementasi Kemanusiaan, bertujuan agar pramuka sebagai garda terdepan dalam pertolongan kebencanaan mampu mengimplementasikan ilmu yang didapat dari latihan rutin kepada masyarakat yang terdampak bencana. Latihan rutin kali ini diikuti oleh 584 peserta secara virtual.
Narasumber yang dihadirkan yaitu Kak Ns. Maryana, S.SiT.,S.Psi.,S.Kep.,M.Kep. dengan materi “Upaya Pertolongan Pertama dan Perawatan Gawat Darurat Ketika Bencana.” Kak Maryana memaparkan bahwa risiko bencana terdiri dari pemicu bencana dan kerentanan ancaman bahaya pada bencana.
Diketahui bahwa bencana merupakan rangkaian peristiwa yang mengancam kehidupan masyarakat yang mengakibatkan kerugian fisik dan non fisik. Terdapat 3 siklus bencana yaitu kemarin, hari ini, dan besok. Terdapat manajemen risiko untuk mengurangi adanya korban bencana.
“Pelatihan warga di lokasi rawan bencana merupakan salah satu kesiapsiagaan bencana,” ujar Kak Maryana.
Sementara itu narasumber kedua yaitu Kak Setyowati, SKM., M.Kes. menyampaikan materi Perencanaan dan Pengelolaan Dapur Bencana. Kak Setyowati memaparkan, saat terjadinya bencana seperti yang sering terjadi saat ini yaitu banjir dan gunung meletus.
“Biasanya akan diselenggarakan dapur untuk menyiapkan makanan yang layak, higienis, dan cukup bergizi dengan menerapkan gizi seimbang kepada para korban, karena para korban bencana banyak kehilangan harta dan benda yang mereka miliki,” terangnya.
Pada umumnya, bahan makanan yang diberikan kepada para korban berupa beras, mie, dan telur. Untuk memasak makanan para relawan membagi jadwal kelompok di setiap harinya. Untuk penempatan lokasi dapur dapat diselenggarakan secara indoor/outdoor dengan air bersih, cukup cahaya, dan dekat dengan tempat pelayanan.
___
Dewan Racana