KOTA YOGYAKARTA — Pelatihan Budaya Kwartir Cabang (Kwarcab) Kota Yogyakarta pada hari kedua, Jumat, 15 November 2024 diisi dengan materi pembuatan tempat sajian makanan.
Wadah makanan ini tentu saja yang ramah lingkungan. Terbuat dari daun pisang dan lidi, serta alat yang digunakan adalah pisau atau gunting.
“Yang dibuat oleh adik-adik adalah pincuk, sudi, takir, tum, penakan, tempelang, samir, conthong dan suru,” demikian disampaikan oleh Kak Emi, pengisi materi.
Menurutnya, hal ini dilatari sudah mulai tidak dikenal oleh generasi muda, termasuk pramuka, terlebih di daerah kota, apalagi untuk membuatnya.
Sambil Kak Emi dan Kak Eka mengajari membuat, juga dijelaskan kegunaan masing-tempat sajian makanan. Misalnya fungsi sudi untuk menghidangkan makanan kecil, atau lauk. Sedangkan pincuk berfungsi antara lain untuk tempat bubur ataupun nasi, dengan pasangannya adalah suru yang berfungsi sebagai sendok tradisional berbahan daun pisang.
Wadah dari daun pisang lebih ramah lingkungan dan aroma daun pisang sebagai wadah dipercaya bisa membuat makanan terasa lebih nikmat. Muara dari pelatihan ini diharapkan pramuka minimalnya tahu, serta dapat membuat dan melestarikan budaya.