YOGYAKARTA — Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) Kak GKR Mangkubumi melantik jajaran Pimpinan Satuan Karya Kalpataru dan Wanabakti tingkat Daerah masa bakti 2022 – 2022 di Aula Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Kamis (14/07/2022).
Usai prosesi pelantikan dengan penghayatan Tri Satya, Ikrar bersama, dan penandatanganan naskah ikrar, Kak GKR Mangkubumi menyampaikan arahan sekaligus menjadi pesan dan harapan bagi para pengurus baru.
Kak GKR Mangkubumi menekankan bahwasanya saat ini hal dasar yang perlu dilakukan oleh pengurus baru adalah bagaimana kita mengubah perilaku bagi masyarakat sekitar, utamanya di daerah Istimewa Yogyakarta, melalui peserta didik atau anggota Saka.
“Bagaimana kita bersama-sama mengedukasi adik-adik tentang lingkungan, tentang hutan. Karena masih banyak yang belum paham adanya masalah dengan lingkungan,” tegas Kak GKR Mangkubumi.
Menurutnya, bicara tentang hutan masih banyak yang belum tahu bahwa ada hutan yang untuk ekonomi dan hutan yang untuk konservasi yang bersama-sama harus dijaga dan lestarikan untuk pelestarian lingkungan kita bersama.
Kak GKR Mangkubumi juga menyebutkan bahwa masalah di DIY saat ini adalah sampah dan penanganannya. Pihaknya menggarisbawahi jika tidak ada penanganan sampah maka akan terjadi kerusakan, juga terjadi ketidakseimbangan lingkungan.
“Hal ini terkait dengan kebiasaan/pola hidup dalam rumah dan di luar rumah. Maka kita bersama-sama membuat edukasi, mengajak adik-adik pramuka, ditraining, dipahamkan, memilah sampah sesuai jenisnya,” terang Kak GKR Mangkubumi.
Lebih lanjut Ketua Kwarda DIY juga memberikan masukan bahwa sampai di Gugusdepan sangat banyak peserta didik. Semua bisa saling bekerjasama, bersama-sama mengajak bagaimana cara membuang sampah yang ada di rumah, sedikit demi sedikit dilakukan dengan cara yang sesuai.
“Mudah-mudahan bisa lebih baik lagi, karena pengelolaan dan penanganan sampah masih belum bisa optimal,” imbuhnya.
Kak GKR Mangkubumi mengajak para pengurus yang notabene dari DLHK untuk bersama-sama menanggulangi sampah. Dimulai dari adik-adik yang bisa mempunyai kebiasaan pengelolaan sampah yang baik.
Selain itu, terkait lingkungan Kak GKR Mangkubumi juga menyinggung adanya penambangan yang menjadikan kerusakan di area Taman Nasional Gunung Merapi salah satunya. Harapannya ke depan Pinsaka bisa berdiskusi dengan Kwarda untuk bagaimana penanggulangan terbaiknya karena kawasan heritage sama-sama harus dijaga.
“Penambangan kapur di Gunungkidul juga perlu diawasi, banyak sekali yang wujudnya bukit tapi dalamnya candi, pesanggrahan, atau situs. Ini Kesempatan kita bersama, ayo monggo dari DLHK ini bersama-sama dengan kami, untuk bisa melibatkan semua anggota Gerakan Pramuka di DIY, dari Saka-saka yang lain dan juga Gugusdepan,” harapnya.
Dalam kesempatan tersebut Kak GKR Mangkubumi yang juga Ketua Komisi Pengabdian Masyarakat Kwartir Nasional menghimbau agar dapat mendorong adik-adik anggota saka bisa berpresatasi di tingkat internasional melalui WOSM.
Kemitraan Komisi Pengabdian Masyarakat juga terus dilakukan dengan lembaga atau instansi yang relevan dengan lingkungan hidup agar dapat mengajak serta anggota Gerakan Pramuka turut aktif mengikuti kegiatan terkait iklim baik tingkat nasional maupun internasional.
Kak GKR Mangkubumi berharap agar peserta didik mampu mengukir prestasi di tingkat internasional melalui berbagai kegiatan kepedulian terhadap lingkungan hidup dengan inovasi dan kreasi kegiatan atau project yang dilakukan. (cst)