JAKARTA, Sebelum Indonesia merdeka, pahlawan ialah mereka yang mengangkat senjata berjuang melawan penjajah. Beberapa nama-namanya diabadikan menjadi nama gedung, gambar uang, jalan, dan bahkan diberi gelar Pahlawan Nasional. Kini, pahlawan bermakna luas. Mereka bisa jadi orang-orang biasa, yang dengan keterbatasannya rela berjuang dan berkorban demi kebaikan orang lain.
Demikian poin yang disampaikan anggota Gerakan Pramuka se-Indonesia di Instagram Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka, @gerakanpramuka, saat ditanya siapa pahlawan zaman sekarang. Sebagian besar mereka berpendapat bahwa ibu adalah pahlawan.
“Ibu, karena ibu telah mendidikku, mengajarkanku dari kecil hingga sekarang, mengajurkanku mengikuti kegiatan sehingga kini aku ikut Pramuka hingga Penegak, bisa jadi krani di ambalan, krani di Saka juga,” tulis @ngurahsentana24.
“Ibu, dia yang mengandung aku selama 9 bulan lamanya, sampai tiba saatnya melahirkanku dengan sudah payah dan air mata, dia yang merawatku dia memberiku gizi yang cukup hingga aku besar sampe saat ini, ibuku pahlawanku tanpa kamu aku tidak bisa sebesar ini,” tulis @bobbyrafiesaputra.
“Ibu adalah pahlawan terhebat dihidupku. Dialah yang selalu aktif menasihat, memotivasi dan slalu mengkritikku. Kapan dan di manapun kita butuhkan beliau selalu ada. Tak peduli akan kekurangan dan kelebihannya aku mencintai. Demi apa pun aku tak akan pernah bisa menggantikan sosoknya dalam hidupku. Pahlawan perempuanku ingat putri ayunanmu yang sekarang menjadi perempuan dewasa karna kasih sayang dan pengorbananmu. Terima kasih ibuku :),” tulis @btksnlkhtmh_.
“Mamah: sesosok pahlawan yang mempertaruhkan nyawa demi melahirkan dan membesarkan, ayah: berjuang keras demi menghidupi keluarga, mamah&ayah: berjuang mendidik anaknya untuk mempunyai karakter yang baik, bermartabat dan beretika, berjuang mewujudkan cita-cita anaknya,” tulis @salmanhakim99.
Bagi Pramuka, seorang ayah juga memiliki kontribusi besar. Sehingga ia juga pantas disebut pahlawan.
“Ayah, karenanya kita bisa hidup. Ayah rela bekerja keras dan berkorban demi anak nya, apa pun akan dilakukannya demi membuat anaknya bahagia sekalipun nyawa taruhan nya. Bagi saya ayah adalah pahlawan karena ayah selalu menasihati agar menjadi pribadi yang baik. Ayah akan selalu menjadi pahlawan,” tulis @ilyasramadhan_.
“Ayah, karena memang dialah seorang pahlawan, dia yg selalu cari keping rupiah untuk tiap nafas kita, dia yg tak ada di album foto karena selalu dia yg memotret keluarganya, dia yg selalu membawa canda tawa, dan tak pernah berhenti setiap nasihat nasihatnya,” tulis @muhammad_fitrah03.
“Satu sosok dalam hidupku yang aku anggap sebagai pahlawan adalah ayah. Dia adalah pahlawan nyata dalam hidupku. Sama seperti pahlawan Indonesia dulu, dia juga sama sama berjuang. Tapi, ayah itu berjuang demi keluarga dan anak anaknya. Kemudian.. dia akan tetap berjuang demi mereka orang yang disayang dan tak peduli dengan seberapa sulitnya perjuangan itu hanya karna keluarga,” tulis @amallulazizah.
“Pahlawan disekitar ku ialah AYAH-ku. Ayah, sosok yang tegas wibawa dan tak jarang orang menilainya sebagai orang keras. Berbeda dengan ibu yang penuh kelembutan. Namun ketegasannya adalah caranya menyayangi kita. Mungkin kita terlanjur mengecap bahwa kelembutanlah bentuk kasih sayang yang sesungguhnya. Namun itu keliru, ayah adalah ayah, beliau harus menjadikan dirinya sebagai pemimpin keluarga dan contoh bagi anak anaknya,” tulis @indahenel2_.
Sosok lain yang disebut juga sebagai pahlawan oleh Pramuka adalah guru. Mengapa guru?
“Guru kita..menurut saya guru merupakan pahlawan bagi saya karena mereka telah berjasa telah membantu saya menjadi lebih baik…mengajarkan tentang hal yg blm saya ketahui. Pahlawan bukan mereka yang hanya berkorban pada negara tapi apa yg mereka buat untuk membuat generasi penerus bangsa menjadi lebih baik,” tulis @anitatina7166.
“Guru merupakan salah satu sosok yang tak bisa kita lupakan jika membahas tentang seorang pahlawan.. Beliau beliaulah yang mengajarkan arti sebuah perjuangan untuk masa depan yang lebih baik… Mereka akan selalu di belakang kita untuk suatu keberhasilan akan selalu mendukung kita atas suatu langkah yang baik..,” tulis @fitriarhti.
“Guru, ingatlah: guru memang bukan orang hebat tapi semua orang hebat dan semua orang sukses itu semua berkat jasa seorang guru. BANGGA MENJADI GURU,” tulis @dmichwan.
“Guru adalah orang tua kita yang berada di sekolah yang datang dari pagi hanya untuk mengajari kita hal-hal penting yang hanya kita bisa dapat di sekolah, seorang guru ada orang yang paling sabar di dunia karena mereka akan mengajari kita sampai bisa walaupun harus di ulang berulang kali, mereka rela meninggalkan keluarganya hanya untuk kita. Kesimpulannya guru adalah seorang motivator, dan penyemangat hidup kita,” tulis @m.izhr.as.
Pahlawan selanjutnya adalah Pembina Pramuka. Mengapa ia disebut pahlawan?
“Pahlawan? Pembina.. Kak Mahfud namanya.. dia adalah sesosok malaikat. Dalam keluarga kedua.. dia adalah mahasiswa kuliah di 24 JAM MENARI SOLO.. tp karena banyak tugas ttg perlombaan di Pramuka Ia rela mengulangi kuliahnya yg kedua kali karena terlalu banyak membolos????.. dia juga seorang ayah di keluarga kedua kami… Kami sempat memberi tahunya bahwa.. jgn suka membolos… tapi ia tetap nekad, dan kini besok kami akan lomba lagi???? Doakan kami,” tulis @wafiknurha_tys.
“Pahlawan bagi saya adalah pembina dan pelatih saya sendiri yaitu @saptheno dan @ramlianoor serta @ekoefrianto.sp, mereka adalah sudah saya anggap seperti orangtua saya sendiri, tanpa mereka saya tidak bisa apa-apa dan tidak berguna seperti ini, jadi mereka adalah pahlawan yang sejati bagi saya,” tulis @joan_natannael.
“Sosok yang merupakan pahlawan bagi saya adalah guru dan pembina Pramuka. Mereka menumbuhkan rasa cinta Tanah Air dalam diri saya. Guru-guru yang tentunya mendukung proses belajar saya, mengajarkan banyak hal salah satunya sejarah bagaimana pahlawan kita berjuang untuk kemerdekaan. Guru dan pembina membangun kemampuan dasar saya dalam bela negara, menumbuhkan sikap patriotisme, dan cara mengisi kemerdekaan yang baik. Tak hanya dari literatur, mereka pun mengajarkan dari cerita pengalaman mereka yang tak jarang memotivasi saya agar jadi pribadi yang lebih baik,” tulis @silafrtnaa_.
Setelah itu, sosok yang lain juga disebut sebagai pahlawan.
“Sahabat bagi saya adalah pahlawan, bagi saya merekalah yang menjadi cerminan kita. Dan terkadang merekalah yang menegur kita bila kita berjalan di jalan yang buruk, dan mereka yang sesalu memberikan tertawanya disaat kita terjatuh, akan tetapi mereka akan menolong dan berkata,” berhati-hatilah kawan jangan kau menutup mata mu agar kamu tidak terjerumus dan terjatuh, pandanglah ke depan dengan penuh semangat, dan apabila kita terjatuh dan kita ditertawakan itu hal yang menyakitkan,” tulis @titus_purwanto.
“Polisi cepek atau supeltas yg biasanya membantu mengatur jalannya kendaraan di perempatan. Pertigaan ataupun arah putar balik.. tanpa mereka pasti kita akan kesulitan dalam menyeberang ataupun melewati perempatan yg ramai.. merekapun dgn ikhlas mengatur lalin walaupun panas hujan, walaupun ada yg memberi imbalan dan tidak,” tulis @Jossgandhozt.
“TNI.. khususnya Pak Letkol Inf. Agustatius Sitepu.. karena dia memberi banyak untuk daerahku, bencana Gunung Sinabung ditangani dengan tulus, dia tidak segan segan datang ke zona merah, dan zona bencana lainnya. Kalok kami ada kemah, di selalu menemani kami, sampai kami tidur.. dia tidak segan makan dengan kami di tanah,” tulis @novasianturii.
“Kepala sekolah saya yg bernama Pak Bakhtiar, beliau adalah orang yg sangat di segani di sekolah, bahkan 99% siswa/i disekolah sangat mencintai Pak BT (singkatan kami) malahan tidak ingin kepsek kami diganti dgn yg lain. Bahkan saya baru pertama kali melihat KEPALA SEKOLAH mengelap kaca, dan membersihkan sarang laba2, saya melihatnya dgn mata kepala saya sendiri. Malahan beliau sangat sering ada di sekolah dari pagi sampai sore, dan beliau terkadang masuk ke kelas2 dan menanyakan keluhan kepada kami, agar keluhan kami bisa menjadi kebahagiaan, sehingga jika muridnya bahagia maka sekolah pun akan jaya, itu yg membuat saya menyebut beliau adalah salah satu PAHLAWAN di sekitar saya,” tulis @wulan.srv.
“Para petugas kebersihan yang tanpa pamrih walau sering kepanasan dan kehujanan dalam melaksakan kewajibannya agar tercipta daerah yang indah nan asri tanpa menghiraukan lelah yang mereka terima demi tercipta suatu keadaan yang kondusif dan sedikit nafkah yang dia terima untuk menghidupi keluaganya,” tulis @buleng_buduh.
Sumber : Pramuka.or.id