YOGYAKARTA — Banyak beredar informasi terkait Raimuna Nasional III (pertemuan penegak/pandega yang sebelumnya bernama PERPPANITRA) diselenggarakan pada tahun 1976. Ternyata pelaksanaannya adalah pada tahun 1978, tepatnya pada 14 sampai dengan 23 September 1978 di Karangkates, Sumberpucung, Malang, Jawa Timur.
Memang, jika kita menilik secara cermat pada beberapa dokumen Kwartir Nasional dan Arsip Perpustakaan Nasional RI, Raimuna Nasional III dilaksanakan pada 1978. Namun beberapa informasi di mesin pencari masih menuliskan pelaksanaannya 1976.
Informasi terkait penyelenggaraan Raimuna Nasional III pada 1978 tersebut diperkuat dengan pengakuan salah satu Sangga Kerja dalam Webinar Nasional Sejarah Raimuna yang dilaksanakan Sabtu, 18 Juni 2022 sebagai salah satu rangkaian kegiatan Raimuna Sektor Tengah di Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Sleman.
Adalah Kak Basu Asti Manohara, Sangga Kerja Raimuna Nasional III asal Yogyakarta tersebut memberikan keterangan dengan menunjukkan adanya Piagam Penghargaan dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Ia yang tertera dalam Piagam sebagai Pembantu Umum bercerita tentang Raimuna Nasional III dengan beberapa narasumber lainnya.
Sebelumnya Kak Prijo Mustiko, Anggota Majelis Pembimbing Daerah DIY yang juga menjadi salah satu narasumber menyampaikan bahwa ingatannya terkait Raimuna Nasional III ini sangat istimewa, karena berdiskusi langsung dengan pemberi usul nama, yaitu Kak Senery dari Yapen Timur, Irian Jaya (sekarang Papua).
Kak Prijo menceritakan bahwa Kak Senery yang waktu itu dari Papua datang terlambat mengikuti kegiatan Latihan Pengembangan Kepemimpinan (LPK) di Ciloto pada 1975. Saat itu, Kak Senery memberikan kenang-kenangan kepada Kak Prijo salah satu benda unik dari Papua. Kak Prijo juga mengajak peserta bernyanyi Raimuna.
Hadir pula Kak Paulus Tjakrawan, yang kala itu menjadi Dewan Kerja Nasional. Menegaskan bahwa pada tahun 1976, dilaksanakan Lokakarya di Jakarta tepatnya pada tanggal 19 sampai dengan 22 Agustus 1976, ini yang kemudian banyak dikira sebagai pelaksanaan Raimuna Nasional III.

Kak Paulus juga menjelaskan bahwa kegiatan di masa itu tentu sangat berbeda kondisinya. Masih adanya gejolak politik serta keamanan, namun ia bersama Penegak/Pandega se-Indonesia berupaya untuk bisa menyelenggarakan kegiatan Raimuna Nasional dengan baik.
Kemudian ada Kak Dian Siswantari yang saat itu juga salah satu anggota DKN sebagai Sangga Kerja Raimuna Nasional III. Kak Siti Rukdijati dan Kak Essy Arijoeni dari DKD Jawa Timur juga memberikan tambahan informasi dalam Webinar yang diikuti oleh peserta dari berbagai daerah di Indonesia.

Semangat penyelenggaraan Raimuna Nasional III tentu menjadi satu hal yang perlu terus digaungkan dan menjadi inspirasi bagi Dewan Kerja di masa sekarang. Perjuangan melaksanakan kegiatan di zaman itu, bisa dibilang begitu berat, tidak semudah seperti adanya berbagai kemudahan di zaman sekarang.
Dengan adanya Webinar Nasional Memorabilia Pramuka sesi Sejarah Raimuna ini tentu akan menjadi salah satu tambahan informasi menarik setelah beberapa pembahasan khusus pada Webinar Nasional Memorabilia Pramuka sebelum-sebelumnya.
Ke depan, sambung Kak Bambang Pamungkas, Wakil Ketua Pusat Pengembangan Jurnalistik dan Sistem Informasi (PusbangJusinfo) Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DIY sekaligus penanggungjawab Memorabilia Pramuka ini akan terus mengumpulkan berbagai hal, agar literasi semakin terasah dan generasi muda tak pantang menyerah.
Kegiatan ditutup secara resmi oleh Kak Dra. Shavitri Nurmala Dewi, MA. (Waka Bidang Pengabdian Masyarakat, Humas, Kebudayaan, dan Pengembangan Kearifan Lokal) Kwarcab Sleman. Pihaknya berterimakasih kepada para narasumber dan seluruh peserta yang berpartisipasi. (cst)