YOGYAKARTA — Sebagai bagian dari Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Universitas Atmajaya Yogyakarta (MPK UAJY) bekerja sama dengan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) melaksanakan kuliah lapangan dengan tema membangun Desa berkarakter Pancasila.
Kuliah lapangan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 11 Juni 2024 di Aula Kwarda DIY dengan topik bahasan Pendidikan Karakter Generasi Muda Menuju Desa Berkarakter Pancasila, diikuti oleh 50 mahasiswa Prodi Manajemen UAJY.
Hadir sebagai narasumber dalam kuliah ini adalah Kak Drs. Arifin Budiharjo, Wakil Ketua Kwarda Bidang Pembinaan Anggota Muda (Waka Binamuda) dan Kak Agnes Mariulin br. Sembiring, Mahasiswa Prodi Manajemen UAJY.
Kuliah lapangan ini dipandu oleh Kak Dr. Drs. B. Wibowo Suliantoro, M.Hum., Koordinator MPK UAJY dan pada sesi materi, bertindak sebagai moderator adalah Kak Robertus Reno Sitepu, S.S., M.Fil., dosen UAJY.
Kak Arifin menyampaikan materi tentang Pendidikan Karakter Generasi Muda melalui Gerakan Pramuka menuju Desa Berkarakter Pancasila.
Dalam paparannya, peserta dikenalkan dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan. Kemudian disampaikan Pendidikan Jiwa Pancasila dalam Gerakan Pramuka dilakukan dengan 4 cara.
Yaitu, (1) digelorakan terus-menerus melalui Hymne Satya Darma Pramuka, (2) dikuatkan melalui komitmen terus-menerus, (3) diimplementasikan dalam norma kehidupan sehari-hari, (4) diimplementasikan, dipraktikkan dan dihayati melalui kegiatan dan latihan yang dilaksanakan.
“Desa Berkarakter Pancasila akan terwujud manakala penduduknya sudah memiliki karakter Pancasila. Gerakan Pramuka melalui pendidikan kepramukaan menyiapkan generasi muda berkarakter Pancasila dan secara khusus di DIY dilakukan melalui pembentukan Kampung Pramuka,” tegas Kak Arifin yang juga menjelaskan tentang konsep Kampung Pramuka di DIY.
Sementara itu, Kak Agnes, sapaan narasumber kedua menyampaikan tentang Mewujudkan Desa yang Berkarakter Pancasila. Mahasiswa Prodi Manajemen UAJY angkatan 2023 ini memaparkan, sumbangsih yang dapat dilakukan generasi muda untuk mewujudkan Desa yang Berkarakter Pancasila.
Di antaranya adalah menanamkan nilai-nilai Pancasila, aktif berpartisipasi dalam kegiatan desa, mengedukasi sesama warga dan menghormati budaya lokal.
Kak Agnes juga menjelaskan cara menerapkan Desa yang Berkarakter Pancasila dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini, meningkatkan peran penting tokoh agama/masyarakat, mengikuti organisasi ataupun kegiatan positif dan meningkatkan persatuan, kerja sama dan saling menghargai.
“Betapa pentingnya nilai-nilai Pancasila, bergerak dari sini, kita langkahkan kaki kita dari gedung ini, mulailah mengimplementasikan dan menanamkan pentingnya nilai-nilai Pancasila demi untuk kita, orang lain, bangsa dan negara,” pungkasnya.
Dalam kesempatan ini, Kak Arifin berpesan kepada para mahasiswa agar selalu menghargai para pejuang dengan betul-betul menghayati, mengamalkan, dan melaksanakan Pancasila tersebut.
“Dan mari kita buktikan kepada masyarakat di sekitar kita bahwa sayalah orang atau manusia Pancasila,” tegasnya.
Di akhir kuliah lapangan, Kak Dr. Drs. B. Wibisono Suliantorom M.Hum, menegaskan bahwa penanaman Pancasila tertanam dalam jiwa kepramukaan dengan cara learning by doing (belajar sambil melakukan).
Pancasila sebagai habituasi (pembiasaan) dalam hidup berbangsa, bermasyarakat. Untuk itu, pihaknya mengajak para mahasiswa agar nilai-nilai Pancasila selalu diterapkan dalam diri mahasiswa dan diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari.