GUNUNGKIDUL — Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) hadiri kegiatan launching seremoni pengembangan Hutan Bambu Wanagama di Wanagama Paksi Petak 16, Rabu (04/03/2020).
Kak Krido Suprayitno selaku Wakil Ketua (Waka) Kwarda DIY Bagian Hubungan Masyarakat, Pengabdian Masyarakat, dan Penanggulangan Bencana hadir dalam kegiatan kegiatan ini didampingi oleh Kak Bukhori, Kak Dijah Inprijati, dan Kak Kamtiyana.
Dalam sambutannya, Kak Krido yang juga didampingi oleh Kak Dymas Leo Kurniawansyah selaku Pinsaka Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti tingkat Daerah menyampaikan bahwa dalam pengembangan hutan bambu tersebut pramuka berpartisipasi dengan slogan 1 Pramuka menanam 1 bambu.
Sementara itu, Dr. H. Immawan, Wakil Bupati Gunungkidul dalam sambutannya menyampaikan banyak terimakasih atas kontribusi menghijaukan bumi Handayani, meningkatkan ekonomi masyarakat Gunungkidul, serta menjadikan biodiversitas lingkungan dalam berlangsung secara sustainable.
Kegiatan pelestarian hutan bambu ini merupakan kegiatan kerjasama antara Wanagama, PT. Kugama, dengan PT. Taspen yang bertujuan sebagai material ekologis dan multi manfaat, wahana edukasi lingkungan, serta pusat ekonomi kreatif berbasis bambu.
Pelestarian hutan bambu ini dilakukan dengan cakupan area petak 7, 13, dan 16 yang meliputi area sepanjang kali Oya dengan total luas 2 Ha. Adapun roadmap hutan bambu klaster Wanagama – Yogyakarta periode 2019-2028 terbagi menjadi 4 fase,
A. Fase I merupakan Inisiasi (2019-2021), dengan kegiatan
- Koleksi 16 jenis bambu
- Demplot bambu petung seluas 10 Ha
- Sekolah lapang
- Persemaian sistem kepompong
- Kerjasama dengan yayasan Bambu Lestari, Pemda & CSR
B. Fase II merupakan Pengembangan Bambu Kluster Yogyakarta (2021-2023), dengan kegiatan
- Pengembangan 200 desa bambu
- Penanaman 70.000 batang seluas 10ha/desa
- Kerjasama dengan KPH Yogyakarta, BumDes, dan CSR
C. Fase III Pembangunan Pabrik Bambu Laminasi (2023-2025), dengan kegiatan
- Produk antara setengah jadi
- Berbasis BumDes
- Pendirian Pabrik (Rp. 2,2 milyar)
- Kerjasama dengan Industri BumDes, dan Pemda
D. Fase IV Monitoring dan Evaluasi Bambu Lestari (2025-2028), dengan kegiatan monitoring Suplai – Demand dan Dampak Industri Bambu dari Hulu ke Hilir.
Dalam kesempatan ini, pihak penyelenggara menyampaikan bahwa bukan hanya lingkungan yang harus dijaga, SDMnya juga harus disiapkan. Dukungan pemuda yang tergabung dalam Pramuka dan lainnya memang sangat diharapkan turut andil dalam pelestarian dan kelanjutan program pelestarian alam hutan bambu Wanagama.
Launching pengembangan Hutan Bambu Wanagama ini nampak dihadiri oleh perwakilan Pemda Gunungkidul, PT. Taspen, UGM, PT. Kugama, pengurus dan andalan cabang Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Gunungkidul, serta ketua Gugusdepan pangkalan sekolah di wilayah Patuk dan Playen. (Leo/cst)