PRAMUKADIY — Rangkaian hari kedua Subcamp Saka Widya Budaya Bakti di Peransaka Nasional salah satunya adalah kunjungan ke Museum Timah Pangkal Pinang di Kecamatan Tanjung Sari, Kota Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (05/10/2022).
Setelah mendapatkan materi mengenai peristiwa sejarah Bangka Belitung di Taman Welhilmena, peserta Peran Saka Nasional dari Saka Widya Budaya Bakti diarahkan menuju Museum Timah yang berjarak kurang lebih 500 meter.
Museum Timah menyimpan banyak penjelasan mengenai perkembangan penambangan timah khususnya di Bangka Belitung yang mana merupakan salah satu pengekspor timah terbesar di dunia. Kak Sinta selaku Staff dan Guide di Museum Timah Pangkal Pinang menjelaskan bahwa Bangka Belitung merupakan salah satu penyumbang komoditi timah dunia.
“Bangka Belitung ini menjadi pengekspor timah terbesar ke-2 di dunia setelah China oleh karenanya ada banyak pertambangan timah disini,” jelasnya.
Banyak koleksi yang dipamerkan di Museum Timah terkait perkembangan timah dan sejarah gedung Museum Timah. Memasuki pintu depan, kita akan melihat replika dan riwayat prasasti Kota Kapur yang menjadi salah satu prasasti ditemukannya kerajaan Sriwijaya.
Masuk lebih dalam kita akan menemui berbagai alat-alat dan contoh batuan sumber timah sejak abad ke-8 hingga sekarang. Disamping itu terdapat juga foto-foto dan sebuah diorama mengenai kegiatan penambangan timah pada masa Belanda.
Pada Museum Timah ini juga terdapat beberapa penjelasan mengenai sejarah pengasingan tokoh-tokoh bangsa di Bangka Belitung. Bangunan Museum sendiri dulunya adalah rumah yang digunakan tokoh bangsa untuk mempersiapkan Perjanjian Roem Royen yang dilaksanakan pada 7 Mei 1949.