KULON PROGO — Kunjungan silaturahmi Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) ke Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kulon Progo disambut di Kampung Pramuka Sokorojo, Rabu, 31 Juli 2024.
Agenda yang termasuk dalam rangkaian peringatan Hari Pramuka ke-63 ini merupakan yang terakhir, karena Kwarcab-Kwarcab lain telah dilakukan pada waktu sebelumnya.
Dalam kunjungan silaturahmi kali ini, setidaknya ada 20 peserta dari Kwarda DIY yang turut serta. Ada 5 pimpinan Kwarda yang hadir, yaitu Kak Drs. Edy Heri Suasana, M.Pd., Kak Prof. Suwarsih Madya, Ph.D, Kak Suraji Widarta, S.Pd., Kak drh. Sri Budoyo, dan Kak Drs. Wisnu Sanjaya, M.Eng.
Kemudian ada 4 orang Andalan Daerah, 3 orang dari unsur Satuan Pendidikan dan Badan Kelengkapan, 1 Dewan Kerja Daerah, serta 7 orang dari unsur Staf Kwarda.
Ketua Kwarcab Kulon Progo, Kak Arif Prastowo, S.Sos., M.Si. bersama jajaran menyambut kunjungan ini dengan penuh kehangatan dan kekeluargaan. Termasuk ada pula lurah Wijimulyo dan pengelola Kampung Pramuka Sokorojo.

Usai menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Hymne Pramuka, Kak Arif menyampaikan sambutan selamat datang atas kunjungan dari Kwarda DIY kali ini. Selamat datang di Kampung Pramuka Sokorojo, Wijimulyo, Kulon Progo.
Dari pihak Kwarda DIY menyampaikan berbagai informasi update terkait dengan kegiatan-kegiatan yang baru saja dilaksanakan, diawali oleh Kak Edy Heri dan dilanjutkan Kak Sri Budoyo.
Serta penyampaian beberapa kegiatan ke depan yang akan dilaksanakan, salah satunya adalah puncak peringatan Hari Pramuka ke-63 yang akan dilaksanakan di Kulon Progo.
Sementara itu, paparan terkait kegiatan Kwarcab Kulon Progo yang sudah dan akan dilaksanakan disampaikan oleh Kak Mudopati Purbohandowo, S.STP, Sekretaris Kwarcab Kulon Progo. Disambung dengan diskusi antara Kwarcab dengan Kwarda.
Dalam diskusi disampaikan oleh Kak Mudopati bahwa jumlah Pramuka Garuda di Kulon Progo yang tertinggi di golongan Penegak. Kak Budoyo menilai bahwa hal ini menjadi sesuatu yang mengejutkan. Karena menurut pengamatannya, jumlah Pramuka Garuda yang tertinggi biasanya ada di golongan Siaga dan Penggalang.
Menurut Kak Budoyo, ini menunjukkan minat Pramuka Penegak di Kulon Progo tinggi untuk menempuh Pramuka Garuda. Tentu dukungan dari para Pembina Satuan dan Gugusdepan di golongan Penegak sangat besar, sehingga mampu mendorong minat Pramuka Penegak menempuh Garuda.
Dalam kesempatan tersebut Kak Budoyo juga mengapreasi upaya yang dilakukan oleh para Pembina golongan Penegak di Kwarcab Kulon Progo dalam mendorong peserta didiknya menempuh Pramuka Garuda.
“Di mana hal ini menjadi permasalahan di cabang lainnya, Pramuka Penegak kurang berminat menempuh Pramuka Garuda, atau bahwa menempuh TKU dan TKK yang menjadi syarat pencapaian Pramuka Garuda,” ujarnya.
Kwarnas menarget dalam satu tahun ada 100 orang Pramuka Garuda untuk setiap golongan. Sementara di Kwarda DIY telah mengeluarkan kebijakan Sagu Min Saga (Satu Gugusdepan Minimal Satu Pramuka Garuda). Jika program Sagu Min Saga dilaksanakan, maka akan melebihi target dari Kwarnas.
Seluruh rangkaian kegiatan terlaksana dengan lancar dan penuh dengan suasana kekeluargaan. Agenda kunjungan silaturahmi Kwarda DIY ke Kwarcab Kulon Progo ini diakhiri dengan Doa dan foto bersama.