YOGYAKARTA — Bertempat di ruang Koendjono Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, penutupan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) tahun 2024 dilaksanakan, Sabtu (27/01/2024).
Diawali dengan forum terbuka, peserta diberikann kesempatan untuk sekali lagi menanyakam materi yang didapatkan dari para pelatih mulai hari pertama (22/01/2024) pelaksnanaan KMD.
Dilanjutkan dengan Upacara Penutupan, Kak Arifin Budiharjo selaku Pimpinan Kursus menyampaikan laporannya bahwa dari 204 peserta KMD, 203 peserta dinyatakan lulus, 1 peserta mengundurkan diri.
Adapun faktor penentu kelulusan di antaranya adalah pengamatan dan penilaian dari pelatih dari kegiatan kursus setiap harinya.
Terdapat pula hasil penilaian peserta terbaik di setiap kelas. Kelas A, diraih oleh Kak Bernadeta Merli Deviana; Kelas B, Kak Fransiscus Bayu Aji Wicaksana; Kelas C, Kak Kirby Adhelfia; Kelas D, Kak Anastasia Elsa Sambar; dan Kelas E, Kak Naomy Ruth Elisabet Br Girsang.
Kak Anastasia Elsa Sambar mewakili para peserta KMD PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2024 menyampaikan kesan dan pesannya. Ia merasa bahwa kegiatan yang diikuti sangat mengasyikkan.
“Kegiatan ini sangat mengasyikkan, kami bisa bernyanyi, tertawa, dan juga bermain bersama,” ujar Kak Anastasia yang juga berpesan kepada sesama peserta untuk tetap semangat dan jangan menyerah.
Dekan FKIP yang diwakili oleh Kak Kintan Limiansih S.Pd., M.Pd. selaku Kepala Prodi PGSD dalam sambutannya menyampaikan bahwa penutupan ini adalah momen untuk merayakan keberhasilan atas perjuangan dalam KMD oleh para peserta.
“Peserta KMD kali ini berasal dari 22 provinsi se-Indonesia, maka diharapkan ketika pulang ke daerah masing-masing ajaklah adik-adik untuk mengeksplorasi lingkungan kehidupan dengan gembira,” ujar Kak Kintan.
Kak Kintan juga berpesan agar semangat para peserta tidak surut dan mampu membuat kegiatan Pramuka di sekolah dasar menjadi kegiatan yang menyenangkan, menantang, dan menjadi wadah pendidikan karakter.

Terakhir adalah sambutan dari Wakil Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) Bidang Pembinaan Anggota Dewasa, Kak Suraji Widarta.
Kak Suraji menyampaikan tentang kedekatan guru dan murid yang dalam Pramuka dapat berubah menjadi kedekatan antara adik dan kakak.
“Metode-metode yang telah dipelajari dapat diterapkan ketika menjadi guru di sekolah dasar,” ujarnya.
Ditegaskan pula oleh Kak Raji bahwa para peserta agar tidak malu ketika menggunakan seragam Pramuka ketika telah menjadi guru karena seorang pembina sekaligus guru akan menjadi luar biasa.
Prosesi penutupan ditandai dengan penyerahan kembali tunggul dari Pimpinan Kursus kepada Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepramukaan tingkat Daerah (Ka Pusdiklatda) kemudian diserahkan kepada Pimpinan Kwarda DIY.