BANTUL — Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) Kak GKR Mangkubumi didampingi beberapa pimpinan dan andalan daerah melakukan kunjungan silaturahmi ke Kwartir Cabang (Kwarcab) Bantul, Senin, 29 Juli 2024.
Bertempat di Gubug Pramuka Bantul, agenda kunjungan diawali dengan sambutan selamat datang yang disampaikan oleh Kak Supriyanto Widodo, Wakil Ketua Kwarcab Bidang Pengabdian Masyarakat.
Kemudian penyampaian arahan dari Kak GKR Mangkubumi berkaitan dengan komitmen bersama untuk Gerakan Pramuka tetap ada di sekolah-sekolah dan dapat diikuti oleh peserta didik dengan kegiatan-kegiatan yang lebih inovatif.
“Keputusannya, siaga menjadi wajib di sekolah, SMP Kelas 1 wajib, SMA kelas 1 juga wajib, untuk kelas 3 tidak wajib, tapi harapannya adik-adik tetap berkegiatan di Gerakan Pramuka dan dapat mencapai pramuka garuda,” ujar Kak GKR Mangkubumi.
Kak GKR Mangkubumi berharap, Kwarcab Bantul dapat mengawal kegiatan pramuka di masing-masing gugusdepan. Mengingat Bapak Pramuka berasal dari DIY, sehingga Bantul juga dapat berdiskusi dengan kepala Dinas Pendidikan agar gerakan pramuka selain yang wajib, juga harapannya dapat mengawal kelas 2 dan 3 nya juga.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Kwarda juga menyampaikan telah berkoordinasi juga untuk uji coba service hour dengan 3 fokus utama, yaitu lingkungan, Ticket to Life, dan Messenger of Peace. Pihaknya menegasakan bahwa ingin mencoba mendekatkan DIY dengan Scout Foundation.
“Harapannya sekecil mungkin kegiatan bisa di-share agar WOSM juga dapat mendengar kegiatan yang ada di bantul ini,” imbuhnya.
Tambahan dari Kak Sri Budoyo, Sekretaris I Kwarda DIY, bahwa saat ada himbauan dari Kwartir Nasionaluntuk menyelenggarakan peringatan Hari Pramuka. Kemudian terkait dengan Hari Pramuka bisa dikoordinasi bersama dengan Dinas Terkait di wilayah masing-masing.
Kak Sri Budoyo merinci beberapa kegiatan dalam rangka memperingati Hari Pramuka ke-63, salah satunya adalah kunjungan silaturahmi ke Kwarcab.
“Kunjungan ini adalah kunjungan ketiga. Sebelumnya ke kota lalu Gunungkidul, besok akan ke Sleman dan dilanjutkan ke Kulon Progo,” lanjut Kak Sri Budoyo.
Ia menyebutkan bahwa puncaknya tanggal 14 Agustus akan ada Apel Besar Hari Pramuka di alun alun Kulon Progo pukul 8 pagi, tentunya akan ada undangan juga kepada kakak-kakak di Kwarcab Bantul untuk dapat menghadirinya.
Disampaikan pula bahwa di DIY sudah terbentuk 13 saka, 12 Saka Nasional dan 1 adalah rintisan Saka Wirausaha. Kwarda terus mengupayakan bahwa Saka bisa terus berjalan, yang menjadi pekerjaan rumah utama adalah pangkalan saka nya di tingkat cabang termasuk pamong saka nya perlu ada kerjasama dengan instansi pengampu.
“Harapannya pangkalan saka terbentuk sebagai wadah pembinaan penegak dan pandega, serta kebutuhan pamong saka juga terselesaikan,” jelasnya.
Dimana pangkalan saka itu harus ada tidak menyeluruh instansi terkait bisa mewadahi, namun kwartir juga dapat menampung pangkalan saka sebenarnya.
Berkaitan dengan pendataan potensi anggota sudah sampai tingkat gugusdepan. Kakak-kakak pembina memiliki kewajiban menjadi admin gugusdepan agar pendataannya berjalan dengan baik. Kak Budoyo menegaskan perlu adanya catatan maupun Surat Keputusan admin, agar jelas siapa yang bertanggungjawab.
“Pembuatan KTA, sementara kita sepakat untuk menggunakan KTA bersama yang telah dimasukkan dalam pendataan SISKA, untuk cetaknya dapat dilakukan di cabang, atau mungkin bisa dibantu dari daerah juga,” tegasnya.

Upaya mewujudkan kemandirian juga telah dilaksanakan di Festival Pramuka Jogja (FPJ) 2024. Hal tersebut menjadi diskusi awal yang diharapkan akan mampu berlanjut untuk membuat badan usaha di tingkat cabang.
Selain kemandirian bersama, harapannya semua anggota gerakan pramuka di DIY juga dapat mendukung koperasi. Saat ini, sudah ada Koperasi Pandu Usaha Sejahtera di Kwarda DIY yang bisa diikuti oleh seluruh kakak-kakak dari Cabang hingga gugusdepan.
Berkaitan dengan Kampung pramuka juga perlu adanya dorongan dari kwarcab terkait aktivitas yang dilakukan. Sehingga anggota pramuka bisa berkegiatan di kampung pramuka, terfasilitasi dan dapat bersinergi dengan pengelola Kampung Pramuka.
Pihaknya juga menyinggung adanya Pewarta Istimewa yang bisa terus dikembangkan, agar kegiatan pramuka di Bantul juga dapat diketahui, tidak hanya di dalam gerakan pramuka, tetapi juga di masyarakat pada umumnya.
Sekretaris Kwarcab Bantul, Kak Sudadi menyampaikan beberapa hal berkaitan dengan program-program yang telah dilaksanakan dan akan dilaknsakan oleh Kwarcab Bantul. Ia juga menjelaskan bahwa Kampung Pramuka di bantul mengusung konsep memasyarakatkan pramuka, mempramukakan masyarakat, berbaur dengan masyarakat.
“Kampung Pramuka tempatnya sudah baru, pendoponya digeser dan selalu diperbaiki. Rencananya berbagai kegiatan pramuka akan dilakukan di kampung pramuka agar kakak-kakak dapat melihat kampung pramuka kita dan dapat mengembangkan bersama,” ujarnya.
Diskusi berjalan dan saling memberikan masukan serta pendapat. Sebagaimana disampaikan oleh Kak Arifin Budiharjo, Kak Arif Haryono, Kak Suryoaji, dan juga lainnya.
Dalam kunjungan ini juga ada beberapa update yang disampaikan oleh Kak Sarjita dari Kwarcab Bantul berkaitan dengan progres pelaksanaan Ticket to Life. Pihaknya akan berupaya memaksimalkan potensi yang ada di peserta didiknya.
Kegiatan kunjungan ini juga dihadiri oleh unsur Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepramukaan Tingkat Daerah (Pusdiklatda), Pusat Pengembangan Jurnalistik dan Sistem Informasi (PusbangJusinfo), Dewan Kerja Daerah, dan Dewan Kerja Cabang.