YOGYAKARTA — Kemah Wilayah Istimewa ke-6 (Kemwil Istimewa #6) Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu Daerah Istimewa Yogyakarta (Sako Pramuka SIT DIY) dibuka secara resmi oleh Kak Edy Heri Suasana, Wakil Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DIY pada Kamis, 26 Desember 2024.
Bertempat di Bumi Perkemahan Taman Tunas Wiguna Babarsari, Yogyakarta, Kak Edy Heri di hadapan ratusan peserta Kemwil Istimewa #6 membacakan sambutan tertulis dari Ketua Kwarda DIY, Kak GKR Mangkubumi pada pembukaan Kemwil Istimewa #6.
Dalam sambutan tersebut, disampaikan oleh Kak Edy mewakili Ketua Kwarda DIY merasa sangat bangga dan berbahagia dapat berdiri di hadapan adik-adik semua, para generasi penerus bangsa, dalam sebuah kegiatan yang insya Allah akan memberikan banyak manfaat dan pengalaman berharga.
“Kemwil Istimewa ke-6 ini merupakan momentum penting bagi kita semua, khususnya bagi pengembangan karakter dan peningkatan kualitas diri adik-adik sebagai anggota Pramuka,” ujarnya membacakan sambutan Ketua Kwarda.
Tema yang di usung pada Kemwil kali ini adalah “SELEBRASI: Semangat Lebih Berani Beraksi”. Tema ini mengandung pesan yang sangat kuat, yaitu mengajak kita semua untuk tidak hanya bersemangat dalam hati, tetapi juga berani mewujudkannya dalam tindakan nyata.
“SELEBRASI bukan hanya tentang perayaan, tetapi lebih dari itu, SELEBRASI adalah tentang semangat untuk berani beraksi, berani berkontribusi, dan berani memberikan yang terbaik bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara,” tegasnya.
Disampaikan bahwa kehidupan remaja di DIY saat ini diwarnai oleh berbagai dinamika. Di satu sisi, Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar dan budaya, dengan akses informasi dan teknologi yang semakin mudah. Namun, di sisi lain, remaja juga menghadapi tantangan yang kompleks, seperti tekanan akademik, pergaulan yang beragam, pengaruh media sosial yang terkadang negatif, serta isu-isu identitas dan jati diri.
“Isu-isu seperti klitih, penyalahgunaan narkoba, dan pergaulan bebas masih menjadi perhatian kita bersama. Selain itu, sebagai daerah yang kaya akan budaya, penting bagi remaja Yogyakarta untuk tetap melestarikan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal di tengah arus modernisasi,” lanjutnya.
Ditegaskan bahwa di sinilah peran penting Gerakan Pramuka, khususnya dalam konteks keistimewaan Yogyakarta. Pramuka hadir sebagai wadah pembinaan generasi muda yang efektif, membentuk karakter yang kuat, menanamkan nilai-nilai luhur bangsa, serta membekali keterampilan-keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan zaman.
“Melalui kegiatan kepramukaan, adik-adik belajar tentang kedisiplinan, kerjasama, kepemimpinan, kemandirian, dan rasa tanggung jawab. Lebih dari itu, Pramuka juga menanamkan nilai-nilai keagamaan, kebangsaan, dan cinta tanah air, serta nilai-nilai keistimewaan Yogyakarta,” tegas Ketua Kwarda.
Kemwil Istimewa ke-6 ini merupakan salah satu wujud nyata dari peran Pramuka dalam menjawab tantangan zaman dan konteks keistimewaan Yogyakarta. Melalui berbagai kegiatan yang telah disiapkan, adik-adik akan diasah kemampuan problem solving, berpikir kritis, berinovasi, dan berkolaborasi.
Semua keterampilan ini menurut Ketua Kwarda DIY sangat penting untuk bekal adik-adik dalam menghadapi tantangan di masa depan dan berkontribusi positif bagi masyarakat Yogyakarta. Kegiatan perkemahan ini bukan sekadar ajang berkumpul dan bersenang-senang, tetapi juga merupakan wahana pendidikan dan pembinaan yang sangat efektif.
“Melalui berbagai kegiatan yang telah disiapkan, adik-adik akan belajar tentang kepemimpinan, kerjasama, kemandirian, kedisiplinan, dan berbagai keterampilan kepramukaan lainnya,” ungkap Kak GKR Mangkubumi dalam sambutan tertulisnya.
Lebih dari itu, lanjut Kak Edy Heri membacakan sambutan, Kemwil ini juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi, membangun persahabatan, dan menumbuhkan rasa persaudaraan di antara sesama anggota Pramuka.
Kemudian disinggung pula Pramuka Garuda dan Pramuka Istimewa yang merupakan simbol pencapaian dalam kepramukaan, dan Ketua Kwarda DIY dalam sambutannya berharap semakin banyak adik-adik dari JSIT yang mampu meraih predikat tersebut.
Disebutkan bahwa upaya-upaya seperti bimbingan teknis, pelatihan intensif, dan pendampingan terus kita lakukan untuk mendukung tercapainya tujuan ini, termasuk memasukkan muatan-muatan lokal dan nilai-nilai keistimewaan Yogyakarta dalam kurikulum kepramukaan.
Ketua Kwarda DIY berharap, selama tiga hari, dari tanggal 26 hingga 28 Desember 2024 ini, adik-adik dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan semangat yang tinggi, disiplin, dan penuh tanggung jawab.
“Manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk menambah ilmu, pengalaman, dan memperluas jaringan pertemanan. Jaga kesehatan, kekompakan, dan kebersihan lingkungan perkemahan. Tunjukkan bahwa Pramuka adalah generasi yang berprestasi, berakhlak mulia, cinta tanah air, dan bangga dengan keistimewaan Yogyakarta,” tandasnya.
Kepada para Pembina dan segenap panitia, Ketua Kwarda DIY mengucapkan terima kasih atas kerja keras dan dedikasinya dalam mempersiapkan dan menyelenggarakan kegiatan ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemudahan dan keberkahan dalam setiap langkah kita semua.
Di akhir sambutannya, Ketua Kwarda DIY mengajak seluruh peserta, panitia yang terlibat, serta pada undangan untuk bersama-sama membangun karakter generasi muda Gerakan Pramuka.
Pembukaan kegiatan secara simbolis ditandai dengan penyematan tanda peserta kepada perwakilan yang telah ditunjuk oleh Kak Edy Heri.
Kemudian juga ada pelepasan burung merpati oleh Kak Edy Heri dibersamai jajaran Dewan Pembina Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Kak Agus Sofwan, jajaran pimpinan Kwarda, Ketua Majelis Pembimbing Sako tingkat Daerah Kak Ahsanul Fuadi, Ketua Pimpinan Sako SIT DIY Kak Bani Achmad Sumiyatno.
Nampak hadir dalam upacar apembukaan para Ketua Majelis Pembimbing Gugusdepan SDIT/MI dan SMPIT se-DIY, para perwakilan sponsor kegiatan, Pimpinan Sako Sekawan Persada Nusantara, serta Pimpinan Sako SIT tingkat Cabang. (ipd/cst)