JAKARTA — Kemah Bela Negara tingkat Nasional tahun 2025 akan diselenggarakan di Pulau Kisar, Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Kwartir Cabang Maluku Barat Daya, Kak Obed H.Y. Kuara pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2025.
Dalam rangkaian Sidang Pleno I yang digelar di Gedung Sarbini, Taman Rekreasi Wiladatika Cibubur, Kota Depok, Jawa Barat, Senin, 13 Januari 2025, Ketua Kwarcab Maluku Barat Daya menyampaikan sekilas tentang persiapan kegiatan.
Dimulai dari tema kegiatan. Disebutkan bahwa tema yang diusung adalah Di Tapal Batas Indonesia Tetap Di Hati. Kwartir Daerah Maluku sebagai tuan rumah, Kwarcab Maluku Barat Daya sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan.
Kemah Bela Negara Nasional 2025 merupakan program pengembangan karakter yang dirancang untuk menanamkan nilal-nilai cinta tanah air kesadaran bela negara, dan semangat kebangsaan pada generasi muda.
“Dengan tema Di Tapal Batas Indonesia Tetap di hati, kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan pemimpin masa depan yang berintegritas, disiplin, dan siap berkontribusi dalam menjaga kedaulatan bangsa,” sebut Kak Obed.

Ia menyebutkan bahwa kegiatan akan berlangsung selama tujuh hari dengan menggabungkan materi kebangsaan, kegiatan survival, serta Outbound & Permainan Tim.
“Kemah Bela Negara ini terbuka untuk Pramuka Penegak dengan target peserta sebanyak 990 orang dari seluruh Indonesia,” ujar Kak Obed.
Program ini tidak hanya memberikan pengalaman yang berkesan, tetapi juga mencetak generasi yang siap menjadi agent of change dalam masyarakat. Kemah Bela Negara Nasional 2025 sebagai langkah kecil dengan dampak besar untuk mempersiapkan Pramuka Indonesia sebagai pilar utama dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kak Obed juga menceritakan tentang sejarah Pulai Kisar yang akan menjadi lokasi pusat kegiatan. Pulau Kisar adalah salah satu bagian dari Kepulauan Maluku Barat Daya, yang terletak di Laut Banda. Selain itu juga menyuguhkan video khusus pada paparana kali ini.
“Pulau ini berada dekat dengan perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste, serta merupakan teras NKRI bagi
Benua Australia. Penduduk asli pulau adalah suku Meher dan Woirata memiliki budaya dan bahasa yang khas,” terangnya.
Pada masa kolonial Belanda, lanjut Kak Obed, Pulau Kisar merupakan salah satu pusat administrasi dan perdagangan penting sehingga dibangunnya pertahanan Belanda di sini.
“Pada era modern ini, Pulau Kisar lebih dikenal sebagai salah satu pulau terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan Negara atau Benua tetangga,” imbuhnya.
Kemudian Kak Obed juga merinci pola kegiatan dari hari pertama hingga hari ketujuh, termasuk proyeksi peserta yang akan turut berpartisipasi di kegiatan nasional ini.
Dalam paparannya, Kak Obed juga menyebutkan adanya fasilitas yang ada di bumi perkemahan, akomodasi, serta alternatif transportasi yang dapat digunakan.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap momen yang Anda lewati nanti di Pulau Kisar tahun 2025 akan menjadi pengalaman yang berharga dan menyenangkan,” pungkas Kak Obed. (cst)