YOGYAKARTA — Sri Sultan Hamengku Buwono IX (Kak Sultan HB-IX) merupakan salah satu tokoh yang berhasil menyatukan puluhan organisasi kepanduan di Indonesia menjadi satu wadah Pramuka. Dengan berbagai masukan beliau kepada Presiden Soekarno, 9 Maret 1961 menjadi awal lahirnya Pramuka.
Kak Sultan HB-IX lahir di Yogyakarta, 12 April 1912 merupakan putra dari Sultan Hamengku Buwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Nama kecilnya adalah Gusti Raden Mas (GRM) Dorojatun, dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta pada 18 Maret 1940.
Mengenyam pendidikan dasar di Hollandsch Inlandsche School (HIS) Yogyakarta, menengah pertama di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Semarang, menengah atas di Algemeene Middelbare School (AMS) Bandung, serta pada 1930-an berkuliah di Universiteit Leiden, Belanda.
Sultan HB-IX merupakan Ketua Kwartir Nasional (Ka Kwarnas) Gerakan Pramuka pertama dan menjabat selama empat kali periode berturut-turut yaitu masa bakti 1961-1963, 1963-1967, 1967-1970, dan 1970-1974.
Sebagai tokoh yang mengembangkan Gerakan Pramuka dalam masa peralihan dari kepanduan mendapatkan apresiasi dari World Organization of the Scout Movement (WOSM) dengan sebuah penghargaan tertinggi dunia yaitu Bronze Wolf Award pada tahun 1974.
Dalam buku terbitan 2013 berjudul Hamengku Buwono IX, Inspiring Prophetic Leader, Memimpin dengan Kecerdasan Intelektual dan Spiritual’, editor Parni Hadi dan Nasyith Majid, dua kesukaan Kak Sultan HB-IX adalah berkemah dan memasak.
Dalam buku yang berisi tulisan kenangan pengurus Kwarnas tersebut terdapat keterangan bahwa Kak Sultan HB-IX adalah sosok yang suka berkemah dan hobi memasak. Pada jambore dunia ke-13 di Shizuoka, Jepang, 2-10 Agustus 1971 beliau ikut berkemah dan mamasak nasi goreng untuk sarapan bersama-sama.
Saat menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia pada tahun 1978, Kak Sultan HB-IX juga ikut berkemah dalam kegiatan Perkemahan Wirakarya yang diselenggarakan di Lebakharjo, Malang Selatan.
Selain Bronze Wolf Award pada tahun 1974 pada tahun sebelumnya Kak Sultan juga mendapatkan penghargaan dari Boy Scouts of America berupa Silver World Award.
Kak Sultan HB-IX wafat di George Washington University Medical Centre, Amerika Serikat pada Minggu malam, Oktober 1988 dan dimakamkan di pemakaman para sultan Mataram di Imogiri, Bantul, Yogyakarta.
Melalui Surat Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Tahun 1988 di Dili, Timor Timur nomor 10/MUNAS/88 tentang Bapak Pramuka, mengukuhkan Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Bapak Pramuka. (cst)