YOGYAKARTA — Kak Bambang Sasongko (Kokok) Ketua Pusat Pengabdian Masyarakat dan Pramuka Peduli (Pusdimas PP) Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY), menjadi narasumber di Siaran Kawruh RRI Pro 4 Yogyakarta edisi Kamis, 15 Agustus 2024.
Pada kesempatan Siaran Kawruh edisi kali ini, Kak Kokok mengusung topik Kampung Pramuka Turut Serta dalam Pembangunan Kelurahan.
Sebagai inspirasi sekaligus dasar penyelenggaraan Kampung Pramuka ini adalah Pidato Kak HB IX selaku Ketua Kwarnas di World Conference th 1973 di Tokyo yang intinya mengajak kaum muda Pramuka untuk turut serta dalam pembangunan masyarakat.
Kak Kokok menginformasikan bahwa dasar penyelenggaraan lainnya adalah Amanat Munas Gerakan Pramuka tahun 2013 dan 2018 berkaitan dengan Kampung Pramuka. Kemudian Kwarda DIY juga mempunyai rencana strategis dan program terkait ini, juga tentang Desa Mandiri Budaya.
“Keberadaan Kampung Pramuka sebagai supporting dari Kelurahan/Kalurahan berpartisipasi dalam menunjang capaian pembangunan kelurahan/Kalurahan baik dalam aspek pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi dan lingkungan disesuaikan dengan permasalahannya,” ujar Kak Kokok.
Kak Kokok yang juga Wakil Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Kampung Pramuka Kwarda DIY menegaskan bahwa Kampung Pramuka berintegrasi dan sinergi untuk bersama-sama membangun kelurahan.
Proses Kampung Pramuka dimulai dari rintisan dengan pendampingan Pokja Kwarcab dan diusulkan oleh Kwarcab (setelah disetujui oleh Lurah) kepada Kwarda untuk dilakukan observasi.
“Konsultasi dan pendampingan termasuk penilaian oleh Pokja Kampung Pramuka Kwarda, baru proses penetapan,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui bahwa di wilayah Kwarda DIY saat ini sudah ada 11 Kampung Pramuka yang tersebar di 5 Kabupaten/Kota. Ketua Kwarda DIY juga telah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 022 Tahun 2022 yang menetapkan Pedoman Kampung Pramuka di DIY.
Ke-11 Kampung Pramuka tersebut yaitu Kampung Pramuka Purwosari, Sokorojo, dan Segajih di Kulon Progo; Kampung Pramuka Wukirsari di Bantul; Kampung Pramuka Putat dan Girisekar di Gunungkidul; Kampung Pramuka Bromonilan, Grogol, Sangurejo, dan Pulewulung di Sleman; serta Kampung Pramuka Gunungketur di Kota Yogyakarta.
Disebutkan oleh Kak Kokok bahwa tujuan pembentukan Kampung Pramuka adalah untuk menumbuhkembangkan dan memperkuat eksistensi Gerakan Pramuka melalui pendidikan karakter dan jiwa kepanduan.
Kemudian juga mendampingi dan memberi dukungan aksesibiltas kepada masyarakat dalam dalam memenuhi kebutuhan, mengatasi problem-problem sosial, meningkatkan kapasitas, dalam upaya meningkatkan kualitas hidup mereka.
Selain itu, juga mendukung program pemerintah dalam upaya pemberdayaan kawasan dan masyarakat melalui kolaborasi/pola kemitraan dan kerja sama dengan instansi pemerintah, perguruan tinggi, dunia usaha, media dan pihak-pihak lain secara proporsional.
Banyak pendengar RRI Pro 4 Yogyakarta yang juga turut berpartisipasi dalam Siaran Kawruh hari ini dengan menyampaikan masukan, pertanyaan, serta pernyataan baik melalui pesan singkat maupun telfon. Bahkan ada juga yang bertanya dari luar Jawa, yaitu Kak Sukoco dari Mandailing Natal.
Ada pula harapan yang disampaikan oleh pendengar Siaran Kawruh, bahwasanya Gerakan Pramuka bisa mengantisipasi adanya kenakalan remaja di Yogyakarta khususnya. Kampung Pramuka bisa menjadi pusat edukasi yang terintegrasi bagi generasi muda.
Kak Kokok kembali menegaskan bahwa peran Kampung Pramuka untuk pembangunan Kelurahan tentunya sangat nyata. Dengan adanya pelibatan berbagai pihak, kiprah Kampung Pramuka tentu saja bisa menjadi media untuk membangun masyarakat. (cst)