YOGYAKARTA — Dua pimpinan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) yaitu Kak GKR Hayu, Wakil Ketua Bidang Humas, Teknologi Informatika, dan Kerjasama; dan Kak Krido Suprayitno, Wakil Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat, Penanggulangan Bencana, dan Lingkungan Hidup menjadi narasumber Dialog Santai Abdimas Kwarnas.
Dialog Santai yang digelar secara daring melalui aplikasi Zoom tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Bapak Pramuka Indonesia, 12 April 2022.
Dialog Santai Abdimas Kwarnas kali ini mengusung tema: “Meningkatkan Peran Serta Anggota Gerakan Pramuka Dalam Pembangunan Masyarakat Melalui Pengembangan Kampung Pramuka.” Ada tiga narasumber utama yang dijadwalkan, namun hanya ada dua yang hadir memaparkan materinya.
Diawali dengan arahan dan paparan dari Ketua Komisi Abdimas Kwarnas, Kak GKR Mangkubumi terkait dengan implementasi revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka untuk membangun masa depan Indonesia yang lebih baik.
Paparan materi pertama disampaikan oleh Kak GKR Hayu, yang mengangkat topik Renewing of Scouting di era Industri 4.0 dan Society 5.0. Kak Hayu memberikan pendahuluan terkait dengan perbedaan industrial revolution dan society. Menurut Kak Hayu, hal tersebut untuk menyamakan persepsi semua peserta agar satu frekuensi.
Kak GKR Hayu mengutip apa yang pernah disampaikan oleh Kak Sultan HB IX bahwasanya Ikut sertanya pramuka dalam kegiatan pembangunan bangsa adalah syarat mutlak demi kelanjutan hidup kepramukaan. Hal tersebut tentu menjadi satu semangat untuk bisa lebih baik lagi dalam membangun masyarakat melalui Gerakan Pramuka.
Dengan lebih detil, Kak GKR Hayu memberikan contoh-contoh keterkaitan Pramuka dengan Society 5.0 yang tidak dapat dielakkan dan bisa terus diimplementasikan. Di akhir paparannya menegaskan bahwa modernisasi bukan berarti westernisasi, yang merupakan kata-kata dari Sultan Hamengku Buwono X.
Sementara itu, Kak Krido memaparkan secara rinci model implementasi pembangunan masyarakat dengan program Kampung Pramuka. Setidaknya saat ini Kwarda DIY telah memulai 13 rintisan Kampung Pramuka yang tersebar di 5 Kwartir Cabang. Yaitu 5 di Sleman, 1 di Bantul, 3 di Kota Yogyakarta, 1 di Gunungkidul, dan 3 di Kulon Progo.
Dari 13 rintisan Kampung Pramuka (RKP), terdapat 5 rintisan Kampung Pramuka di Sleman yang telah ditetapkan sebagai rintisan Kampung Pramuka oleh Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Sleman, pada tanggal 14 Agustus 2021.
Kak Krido menjelaskan bahwa untuk mewujudkan Kampung Pramuka dibutuhkan kolaborasi dan sinergi dari bidang-bidang dalam kwartir sesuai ruang lingkup bidang terkait dengan pembinaan dan pengembangan Gerakan Pramuka sehingga menghasilkan konsepsi Kampung Pramuka yang komprehensif.
Menurutnya, partisipasi dari komponen masyarakat, pemerintah, perguruan tinggi, dunia usaha, media, dan organisasi non pemerintah juga menjadi salah satu strategi dalam mewujudkan rintisan Kampung Pramuka.
Agenda dilanjutkan dengan diskusi yang dipandu oleh moderator Kak Olive dari Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega tingkat Nasional (DKN). Diskusi begitu hangat dengan berbagai pertanyaan yang silih berganti kepada Kak GKR Hayu maupun Kak Krido.
Dialog Santai Abdimas Kwarnas dalam rangka Hari Bapak Pramuka Indonesia 2022 ini ditutup secara resmi oleh Kak Saul Saleky, Andalan Nasional Komisi Abdimas setelah mendengarkan tanggapan-tanggapan yang disampaikan oleh Kak Joko Mursitho, Wakil Ketua Kwarnas/Ketua Komisi Perencanaan dan Pengembangan. (cst)