BANTUL — Anak Berkebutuhan Khusus mempunyai hak dan perlakuan ataupun layanan yang sama seperti anak pada umumnya dalam berbagai kegiatan. Salah satu tujuan pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus adalah menjadi anak cerdas, terampil, takwa, berbudaya dan mandiri. Tujuan tersebut dicapai melalui kegiatan di sekolah dan didukung oleh kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan.
Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dibawah arahan Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka DIY menyelenggarakan Jambore Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK) dalam rangka memfasilitasi Anak Berkebutuhan Khusus untuk belajar dan berlatih langsung di alam terbuka.
Kegiatan Jambore PK-PLK Tahun 2018 diselenggarakan mulai tanggal 9 – 11 Agustus 2018 di Bumi Perkemahan Karanganyar, Gadingharjo, Sanden, Bantul, Yogyakarta. Kegiatan ini secara garis besar bertujuan untuk mengembangkan rasa nasionalisme, mental spiritual, pengetahuan, keterampilan dan sosial kemasyarakatan, dan lebih khusus lagi melatih kemandirian Anak Berkebutuhan Khusus dan penanaman pendidikan karakter.
Tema dari kegiatan ini adalah “Dengan Jambore PK-PLK Tahun 2018: Gumregah Gagah Menuju Kemandirian dan Berkarakter.” Sedangkan sasaran ini adalah Anak Berkebutuhan Khusus yang terdaftar di SLB se-DIY, sebanyak 80 regu, dan setiap regu terdiri dari 5 peserta Anak Berkebutuhan Khusus dan 1 guru pendamping.
Jambore PK-PLK Tahun 2018 ini dilaksanakan sesuai dengan metode kepramukaan dalam bentuk perkemahan pramuka di alam terbuka. Bentuk kegiatan mengacu pada kegiatan kemah pramuka pada umumnya yang disesuaikan dengan kriteria Anak Berkebutuhan Khusus. Seperti dijadwalkan, Kamis (09/08/2018) jam 15.15 WIB, Wakil Ketua Kwarda Bidang Binawasa, Kak drh. Sri Budoyo akan membuka kegiatan ini. (cst)