YOGYAKARTA — Salah satu rangkaian kegiatan Peringatan Hari Bapak Pandu Dunia ke-164 Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) adalah Siaran Kawruh melalui RRI Pro 4 Yogyakarta, Kamis (18/02/2021).
Kali ini, Kak Drs. Arifin Budiharjo, Wakil Ketua Kwarda DIY Bidang Pembinaan Anggota Muda (Binamuda) yang menjadi narasumber melalui sambungan telefon.
Kak Arifin menyampaikan bahwa Kwarda DIY memiliki serangkaian kegiatan yang telah dimulai sejak awal Februari 2021 lalu. Seperti Talkshow Pusat Pendidikan dan Pelatihan Daerah, Pelatihan Dental Scouting, serta kegiatan utama menuju 22 Februari 2021.
Terkait dengan Baden-Powell, dalam penjelasan yang disampaikannya kepada para pendengar radio, Kak Arifin menceritakan pengalaman-pengalaman Bapak Pandu Dunia sejak saat masih kecil hingga tutup usia.
“Nama sesungguhnya ialah Robert Stephenson Smyth, beliau putra seorang Profesor Geometri di Universitas Oxford bernama Baden yang meninggal ketika Stephenson masih kecil ( usia 3 tahun ). Selanjutnya beliau diasuh dan mendapat pembinaan dari Ibunya yang bernama Henrietta Powell,” terang Kak Arifin.
Lebih lanjut Kak Arifin menguraikan bahwa pengalaman-pengalaman Baden-Powell sejak kecil yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan cukup menarik, di antaranya keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga dan lain-lainnya di dapat dari kakak-kakaknya.
“Baden Powell sangat disenangi teman-temannya karena selalu gembira, lucu, cerdas, suka bermain musik, bersandiwara, berolahraga, mengarang dan menggambar,” ujar Kak Arifin.
Kak Arifin menyontohkan Baden-Powell mempunyai pengalaman bisa menemukan kuda komandannya yang hilang dan ditemukan di puncak gunung. Hal itu terjadi saat Baden-Powell bertugas di India pada resimen 13 Kavaleri.
“Seluruh pengalaman Baden-Powell ditulis menjadi sebuah buku berjudul “aids to Souting” yang ditujukan untuk memberi petunjuk kepada tentara muda Inggris agar dapat melakukan tugas penyelidikan dengan baik,” imbuh Kak Arifin.
Ditanya oleh penyiar radio terkait pengalaman Kak Arifin dalam pramuka, pihaknya menjelaskan telah ikut kepramukaan sejak usia Siaga, aktif di Penggalang, Penegak, serta Pandega.
“Sampai SMP aktif, SMA juga pernah mengikuti perkemahan (Raimuna Nasional I) di Karangkates, serta Kemah Asia Pasifik di Lebakhajo, Malang,” kenang Kak Arifin.
Dalam kesempatan tersebut Kak Arifin menyampaikan bahwa salah satu kegiatan dalam rangka Hari Bapak Pandu Dunia ke-164 di Kwarda DIY adalah seminar online nasional yang akan diselenggarakan hari Minggu, 21 Februari 2021.
Termasuk pula akan ada Podcast dari Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega tingkat Daerah (DKD) DIY yang mengangkat topik ajakan kepada anggota pramuka untuk aktif berbuat kebaikan setiap hari. (cst)