YOGYAKARTA — Pramuka Istmewa menjadi program utama dari Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) masa bakti 2020-2025. Profil Pramuka Istimewa haruslah dapat menunjukkan jati diri sebagai insan yang memenuhi syarat sebagaimana yang digariskan dalam Undang-undang Keistimewaan dan Peraturan Daerah Keistimewaan.
Untuk meraih dan mewujudkannya, Pramuka di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta haruslah “sak iyeg sak eka kapti” untuk bersama-sama berkehendak mewujudkannya serta masing-masing harus menjalani “laku” yang ditempuh melalui tahapan-tahapan yang telah ditentukan, sesuai dengan golongannya.
Ada Syarat Kecakapan Pramuka Istimewa sesuai dengan jenjang (golongannya) masing-masing. Hal ini dijelaskan secara gamblang oleh Kak Theresia Dharmayanti (Yanti) dan Kak Ari Hargiatmi Andalan Daerah pada Siaran Kawruh di RRI Pro 4 Yogyakarta edisi Kamis, 16 Mei 2024.
Disebutkan bahwa Pramuka Istimewa adalah Pramuka Indonesia yang memiliki keistimewaan selaras dengan keistimewaan DIY tempat mereka dididik. Pramuka Istimewa adalah Pramuka yang melaksanakan Satya dan Darma Pramuka, memiliki pengetahuan memadai tentang keistimewaan DIY, dan mengamalkan nilai-nilai budaya luhur DIY.
Definisi tersebut menyiratkan bahwa Pramuka Istimewa memiliki karakteristik yang sama dengan pramuka paripurna lainnya karena sama-sama mengamalkan Satya dan Darma Pramuka tetapi juga memiliki keistimewaan dari segi pengetahuan keistimewaan DIY dan pengamalan nilai-nil ai budaya DIY.
Kak Yanti, Andalan Daerah Urusan Pembinaan Anggota Muda, Kompetisi, dan Daya Saing menjelaskan bahwa Kwarda DIY telah melakukan sosialisasi terkait pedoman Pramuka Istimewa sampai dengan tahun 2024 ini berproses implementasi Syarat Kecakapan Pramuka Istimewa (SKPI).
“Targetnya nanti tahun 2025 akan ada perkemahan Pramuka Istimewa,” ujar Kak Yanti.
Senada dengan hal tersebut, Kak Ari juga menginformasikan bahwa tahapan yang sudah dilakukan Kwarda DIY antara lain penyiapan naskah akademik, penyusunan petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis, juga panduan Pramuka Istimewa. Kemudian juga akan dilakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada para pembina di tahun 2024 ini.
“Bimtek untuk pembina gudep terpilih, dilanjutkan pengimbasan dan ada uji coba implementasi pada gudep,” terang Kak Ari yang merupakan Andalan Daerah Urusan Percepatan Pramuka Garuda dan Pramuka Istimewa.
Kak Ari juga menjelaskan bahwa pencapaian Pramuka Istimewa melalui SKPI yang sudah disiapkan ini disesuaikan dengan golongan kepramukaannya, misalnya saja terkait dengan keterampilan menari, untuk Siaga sifatnya mengetahui minimal dari daerahnya sendiri.
“Diharapkan saat menjadi Pandega, akan bisa menguasai keistimewaan Yogyakarta secara optimal dan langsung terlihat, dan bisa bermanfaat di masyarakat,” imbuh Kak Ari.
Lebih lanjut, berkaitan dengan materi Pramuka Istimewa, Kak Yanti menegaskan bahwa sesuai dengan metode kepramukaan, akan disampaikan dalam kaidah 4 H, yaitu Health, Happiness, Helpfullness, dan Handycraft. 4 H ini juga berlaku di kepanduan secara global.
“Sehingga peserta didik akan merasa senang atau tidak terbebani menjadi Pramuka Istimewa, karena hal itu berjalan seiring dengan kehidupannya sehari-hari,” tegas Kak Yanti.
Pramuka Istimewa juga dimungkinkan akan dicapai oleh Pramuka Berkebutuhan Khusus (PBK). Kak Yanti menjelaskan, pihaknya bersama dengan tim dari Kwarda DIY terus berkomunikasi dan berproses bersama dengan para pembina PBK di DIY.
Selain itu, bukan untuk Anggota Muda dari usia 7 hingga 25 tahun saja, Pramuka Istimewa juga bisa dicapai oleh Anggota Dewasa. Memang belum dirancang secara khusus, namun Kak Yanti menjelaskan bahwa salah satu indikatornya adalah mereka yang bisa mengantarkan peserta didiknya menjadi Pramuka Istimewa.
Diinformasikan bahwa Kwarda DIY akan melaksanakan Bimtek Uji Coba SKPI yang melibatkan para pembina gugusdepan terpilih se-DIY. (cst)