YOGYAKARTA — Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Ka Mabida) Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kak Sri Sultan Hamengku Bawono X mengajak pramuka untuk selalu memegang teguh nilai budi pekerti dan selalu membumi.
Pernyataan tersebut disampaikan Sultan HB X dalam sambutannya secara virtual pada puncak peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia tahun 2022 tingkat daerah Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DIY yang dilaksanakan Selasa, 12 April 2022.
Sebelumnya Kak Sultan HB X mengingatkan kepada kita semua atas apa yang telah digagas oleh Bapak Pramuka Indonesia, Sri Sultan Hamengku Buwono IX, tentang peralihan nilai “kepanduan” menjadi “kepramukaan” melalui Renewing of Scouting.
“Gagasan ini menekankan pada keikutsertaan Gerakan Pramuka dalam pembangunan masyarakat,” tegas putra Sultan HB IX (Kak Sultan) tersebut.
Menurut putra Kak Sultan, relevansinya di masa kini yaitu berbekal greget “Together-Stronger” Praja Muda Karana adalah entitas tangguh bencana yang sudah teruji, karena dibina oleh keadaan, ditempa oleh pengalaman, dan disatukan oleh tujuan.
Secara terminologis, lanjut Ka Mabida, Pramuka berasal dari kata poromuko yang berarti prajurit terdepan dalam sebuah peperangan. Dan Pramuka, merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang dapat dimaknai sebagai jiwa-jiwa muda yang berkarya.
“Gerakan Pramuka Indonesia sejak dulu merupakan alat perjuangan, agen perubahan, dan sekaligus pembuat perubahan itu sendiri,” ujarnya.
Ka Mabida DIY mengajak para penggerak pramuka se-DIY khususnya untuk melakukan refleksi nilai dan teladan Bapak Pramuka Indonesia pada peringatan 110 Tahun Kak Sultan yang diselenggarakan oleh Kwarda DIY hari ini.Berkat Kak Sultan, Gerakan Pramuka bisa menjadi wadah penyatuan dari berbagai organisasi kepanduan di Indonesia.
“Cerminan jati diri Pramuka itu wajib menjadi “pembawa ketenangan saat kerusuhan, pembawa kedamaian saat kekalutan, pembawa kegembiraan saat kesedihan, pembawa kepastian saat kebimbangan, dan menjadi penyelamat di tengah bahaya,” tandas Ka Mabida DIY.
Hal ini telah dilakukan Pramuka yang memiliki peran penting untuk aktif membantu penanganan Covid-19. Daya juang, empati, dan solidaritas yang tinggi telah menjadi modal sosial untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat, diiringi semangat Landheping Driya Pambuko Budhi dan Tyas Manembah Ambrasta Cintraka, dalam mencegah perluasan pandemi.
Ka Mabida yang merupakan Gubernur DIY tersebut mengingatkan kembali apa yang telah disampaikan pada pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) tahun 2022, bahwa inilah saatnya Gerakan Pramuka Kwarda DIY bersiap untuk terlibat aktif dalam mempersiapkan era pasca pandemi Covid-19.
“Inilah saat dimana pemulihan berbagai sektor kehidupan harus segera digerakkan secara massif,” pintanya.
Kak Sultan HB X mengajak pramuka untuk menggelorakan jiwa Pramuka-Pengabdi sebagai sosok yang melayani, Pramuka-Akademisi yang inovatif, serta Pramuka-Peduli yang melindungi dan berbagi. Jadilah Pramuka terbuka dalam olah pikir dan opini, agar cakrawala ide selaras dengan dinamika riil yang terjadi di masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut Kak Sultan HB X juga menyampaikan apresiasi atas adanya peluncuran Buku Antologi Puisi 110 Tahun Kak Sultan dan Aplikasi Koperasi Pandu berbasis Android yang menjadikan peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia tahun ini kian bermakna.
“Semoga setiap puisi yang tersaji dapat menjadi inspirasi, dan aplikasi Koperasi Pandu dapat meningkatkan kualitas pelayanan, mengembangkan potensi, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan sosial-ekonomi anggotanya,” ujarnya.
Di akhir sambutannya, Kak Sultan HB X juga mengajak seluruh pramuka untuk memanjatkan puji-syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT, seraya mengirimkan doa bagi Almarhum Ngarsâ Dalêm Sinuwun Sri Sultan Hamengku Buwono IX dengan melafalkan Surah Al- Fatihah guna melapangkan jalan Almarhum menghadap Sang Khalik.
Lebih lanjut Ka Mabida DIY juga berharap Tuhan Yang Maha Kuasa berkenan melimpahkan berkah serta rahmat-Nya, agar Gerakan Pramuka DIY selalu mampu menunaikan misi kemanusiaannya dan bergerak di jalan lurus-Nya, sehingga mampu mengaktualisasikan dharma-bhaktinya bagi kepentingan rakyat, bangsa dan negara dalam upaya memulihkan kembali kehidupan masyarakat seperti sedia kala. (*/cst)