PRAMUKADIY — Sejak 2007 Earth Hour telah menyoroti isu-isu perubahan iklim dan hilangnya alam yang telah menjangkau lebih dari 190 negara dan wilayah serta jutaan orang di seluruh dunia.
Earth Hour telah berkembang menjadi gerakan akar rumput terbesar di dunia untuk lingkungan, menginspirasi individu, komunitas, bisnis, dan organisasi di lebih dari 190 negara dan wilayah untuk mengambil tindakan lingkungan yang nyata.
Secara historis, seperti dituliskan oleh Nelson Opany, Senior Manager, Communications and Partnerships, World Scout Bureau Africa Support Centre, Nairobi, Kenya melalui laman scout.org Earth Hour berfokus pada krisis iklim, tetapi baru-baru ini, Earth Hour juga berusaha untuk mengangkat isu mendesak tentang hilangnya alam.
“Tujuannya adalah untuk menciptakan gerakan alam yang tak terhentikan, seperti yang terjadi ketika dunia bersatu untuk mengatasi perubahan iklim,” begitu disampaikan oleh Nelson.
Gerakan ini mengakui peran individu dalam menciptakan solusi bagi tantangan lingkungan yang paling mendesak di planet ini dan memanfaatkan kekuatan kolektif dari jutaan pendukungnya untuk mendorong perubahan.
Nelson menyampaikan bahwa WWF telah memperingatkan bahwa tujuh tahun ke depan sangat penting untuk menghentikan hilangnya alam yang tidak dapat diubah dan perubahan iklim.
Earth Hour tahun ini, kata WWF, dibutuhkan lebih dari sebelumnya, untuk menginspirasi jutaan orang untuk bertindak, dan membuat jutaan lainnya memperhatikan. Earth Hour 2023 menjadi panas setelah Perjanjian Kunming-Montreal yang bersejarah di COP15, yang pada Desember tahun lalu mengikat dunia untuk menghentikan dan membalikkan hilangnya keanekaragaman hayati pada tahun 2030.
Oleh karena itu, tujuh tahun ke depan sangat penting, untuk memastikan bahwa dekade ini berakhir dengan lebih banyak alam dan keanekaragaman hayati daripada saat ini dimulai, tidak kurang, dan bahwa kita tetap berada di bawah ambang batas iklim 1,5°C yang diperlukan untuk menghindari kerusakan permanen pada planet kita.
Sehingga, Earth Hour dibutuhkan lebih dari sebelumnya, untuk menginspirasi jutaan lainnya untuk bertindak, dan membuat jutaan lainnya memperhatikan.
Bagaimana Kita Mengisi Earth Hour 2023
Berikut adalah beberapa ide tentang bagaimana kita dan seluruh anggota Gerakan Pramuka dapat merayakan Earth Hour tahun ini,
- Presentasi terkait #EarthHour 2023 dapat diunduh di link berikut : https://www.dropbox.com/s/r1daxtn6omh2nbe/CSO%27s%20Earth%20Hour%202023_Africa%2008%20March.pptx?dl=0
- Ambil bagian selama satu jam untuk bumi kita, https://www.earthhour.org/take-part/give-an-hour
- Catat berapa jam yang bisa kita berikan, dari satuan, pangkalan, komunitas, serta satu kwartir di negara ini dan bisa membagikan di link berikut https://docs.google.com/spreadsheets/d/1moIJFjhO-lVZOr3Swhi7ckRoVmpzeYldjtgE_TChiS4/edit?usp=sharing
- Daftarkan kegiatan atau aksi #EarthHour kita di sini https://www.earthhour.org/submit-event , jadi semua aksi akan terdata secara global oleh WWF dan bisa terrekam berapa estimasi peserta yang terlibat.
Kita bisa membagian aksi-aksi terkait #EarthHour tahun ini dengan menuliskan cerita disertai foto atau video ke media sosial dengan menggunakan tagar utama #EarthHour, #MyEarthHour, #BiggestHourForEarth, #ScoutingInAfrica, #Scouts , sehingga mudah untuk dilacak.
Untuk dokumentasi dengan resolusi tinggi baik foto maupun video bisa diunggah ke link berikut ini : https://www.dropbox.com/scl/fo/j5ogl5qxpar4dav188abu/h?dl=0&rlkey=tqo3grsbaebobvg6r76tthch2.
CST