YOGYAKARTA — Satelit LAPAN-A2/LAPAN ORARI (IO-86) merupakan satelit kebangggan Indonesia hasil karya anak bangsa yang dibuat dan dirancang di Pusat Teknologi Satelit di Rancabungur, Bogor oleh Lembaga Penerbangan Antariksa (LAPAN) bekerjasama dengan Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI).
Satelit ini berhasil diluncurkan pertama kali pada 28 September 2015 lalu dengan Roket PSLV C-30 dari Bandar Antariksa Satish Dhawan, Sriharikotta, India, tepat pukul 10.00 waktu India atau 11.30 WIB. Peresmian pengiriman Satelit LAPAN-A2/ORARI dihadiri oleh Presiden Joko Widodo di Pusat Teknologi Satelit LAPAN.
Melansir situs resmi ORARI, disebutkan bahwa Satelit LAPAN-A2/ORARI adalah mikrosatelit yang dibuat berdasarkan satelit pertama LAPAN, Tubsat, yang diluncurkan pada tahun 2007 lalu. Tubsat dibuat di Jerman, sementara LAPAN A2 dibuat sepenuhnya di Indonesia dengan menggunakan konsultan dari Jerman.
“Satelit LAPAN A2/ORARI membawa Automatic Identification System (AIS) untuk mengidentifikasi kapal-kapal di perairan Indonesia dan membawa kamera untuk merekam video dengan pembesaran tiga kali lebih luas dari Tubsat,” tulis ORARI.
Satelit LAPAN A2/ORARI ini membawa muatan untuk untuk mitigasi bencana/manajemen bencana. Muatannya berupa sistem radio komunikasi bagi amatir radio, muatan VR (Voice Repeater) dan APRS (Automatic Packet Reporting System). Pada kegiatan Jamboree On The Air (JOTA) tahun 2021, satelit ini masuk pada jadwal misi periode 11 sampai dengan 17 Oktober 2021.
Adapun rincian jadwal misi satelit ini khususnya pada waktu pelaksanaan JOTA yaitu 15 sampai dengan 17 Oktober 2021 adalah sebagai berikut,

Informasi jadwal misi Satelit ini juga diupdate secara berkala melalui media resmi Pusat Telnologi Satelit LAPAN, baik website maupun media sosial. (cst)