YOGYAKARTA — Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) bagi mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta secara resmi ditutup oleh Dekan FKIP USD Yogyakarta, Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., Sabtu (02/02/2019) di Kampus FKIP USD Yogyakarta.
Dalam sambutannya, Dekan FKIP menyampaikan tiga hal penting untuk Gerakan Pramuka agar tetap eksis dan mampu menghadapi tantangan di masa kini. Pertama, dalam bangsa yang majemuk, melatih keterampilan kepramukaan itu penting, namun musuh lebih penting adalah mendidik kader-kader patriot bangsa. Pramuka mampu mewujudkan hal ini.
Kedua, di zaman revolusi industri 4.0 dan cybernetic era, di mana aktivitas maya (virtual) mendominasi, pramuka hadir membawa pengalaman nyata secara fisik. Pramuka harus mampu menjadi penyeimbang antara pengalaman virtual dengan pengalaman nyata. Seperti halnya berkemah dan kegiatan lainnya yang bersinggungan dengan alam.
Ketiga, di masa modern, abad 21 ini, Pramuka harus menjadi pribadi yang kritis, kreatif, produktif, dan fleksibel. Pergaulan di masa ini mampu membawa kita bersikap fleksibel (menyesuaikan diri) namun tetap kritis, kreatif, dan produktif.
Selain itu, Dekan FKIP menyampaikan terima kasih kepada Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta dan para Pelatih yang telah melaksanakan kegiatan KMD ini.
Dekan FKIP mengucapkan selamat kepada peserta KMD yang telah dinyatakan lulus dan secara simbolis menyerahkan ijazah kepada peserta terbaik putra dan putri, yaitu Kak Muhammad Saddam Abu Bakar dan Kak Dede Nina Herlina.
Sementara itu, pemimpin Kursus, Kak Bagus Wahyudi, S.Pd. melaporkan bahwa kegiatan KMD telah berjalan sesuai yang direncanakan dan menghasilkan 253 orang peserta yang dinyatakan lulus. Terdapat 2 orang peserta yang tidak lulus dikarenakan sakit dan berhalangan, sehingga tidak dapat mengikuti KMD hingga selesai. (ipd/cst)