YOGYAKARTA — Bertempat di Kampus Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta, dilaksanakan pembukaan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) dan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan (KML), Kamis, 11 Juli 2024.
Kegiatan yang berkolaborasi dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepramukaan Tingkat Cabang (Pusdiklatcab) Kota Yogyakarta tersebut diikuti oleh 193 peserta KMD, 204 peserta KML, dan 98 peserta Orientasi KML.
KMD dan KML UST tahun 2024 ini dipimpin oleh Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kota Yogyakarta Kak Drs. Heroe Poerwadi, M.A. didampingi oleh Rektor UST, Prof. Drs. H. Pardimin, M.Pd., Ph.D.
Kursus yang diikuti oleh ratusan peserta ini akan berlangsung sampai dengan hari Rabu, 17 Juli 2024 mendatang dengan jadwal dan pembagian kelas yang telah ditentukan oleh para pelatih.
Dalam sambutannya, Kak Heroe merasa senang dan bangga karena tidak semua kampus mempersiapkan calon lulusannya itu dengan komplit.
“Di UST, pak rektor dengan tanggungjawabnya memfasilitasi mahasiswanya melengkapi kompetensi saat nantinya menjadi guru profesional,” ujar Kak Heroe.
Kak Heroe menyebutkan bahwa profesional pada umumnya itu menyangkut dua hal, yang pertama adalah kompetensi, kemampuan, keterampilan, yang kedua ethic (etika) yaitu cara kita melakukan komunikasi dengan orang lain.
“Orang dikatakan profesional dibuktikan dengan kompetensi dan etika yang bagus. Di negeri ini, salah satu yang harus diperkuat, adalah etik dan karakter, dan sudah mulai tertanam sejak dini,” tegasnya.
Menurut Kak Heroe, begitu karakter dan etik dihilangkan, hanya akan menghasilkan orang-orang yang pintar, mempunyai kompetensi tinggi, tapi tidak ada karakter yang baik.
“Kita bersyukur karena kakak-kakak semua dibekali, ketika nanti bekerja sebagai guru, akan memperoleh keterampilan dalam KMD dan KML,” ujarnya.
Kak Heroe berharap para peserta juga dapat menyiapkan diri dan melengkapi diri. Apabila ingin menikmati masa tua dengan nyaman, maka di masa muda harus bekerja keras, melengkapi keterampilan dan memenuhi kekurangan yang ada.
“Lengkapi keterampilan, keahlian, etik, dan karakternya sebanyak mungkin,” himbaunya.
Di akhir sambutannya Kak Heroe berpesan agar jangan sampai menyesal di hari tua, sekaligus mengutip kata-kata dari rektor agar jangan ikut KMD dan KML hanya ingin mendapatkan sertifikat, tapi harus dapat ilmunya dengan baik sebagai bekal. (bas/cst)