SAEMANGEUM — Cuaca ekstrem panas yang melanda area perkemahan Sae Man-Geum tempat pelaksanaan Jambore Pramuka Sedunia ke-25 membuat banyak peserta kewalahan.
Suhu yang berkisar 38° sampai 40° C di siang hari, menyebabkan ratusan dari 43.000 lebih peserta mengalami heat stroke dan harus dirawat di rumah sakit.
Untuk mengatasi itu, Pemerintah Korea Selatan (Korsel) menyediakan lebih banyak sarana untuk mengatasi cuaca panas. Selain penyiraman jalan di pagi dan siang hari, jumlah tenaga dan peralatan kesehatan juga ditambah.
Pemerintah juga menyediakan cukup banyak bus berpendingin udara (AC) yang di parkir di sejumlah tempat di arena Jambore. Siapa pun yang kepanasan dapat berteduh di dalam bus-bus tersebut.
Sementara di sejumlah terowongan peneduh disediakan pula semburan air sewaktu-waktu. Khusus untuk peserta, disediakan pula payung yang dapat digunakan sambil berjalan berkeliling.
Sementara itu, Kedutaan Besar RI di Korea Selatan juga memberikan dukungan penuh untuk kesehatan dan keamanan Kontingen Indonesia. Pihak Kontingen yang dipimpin Mayjen TNI Mar (Purn) Yuniar Ludfi telah memastikan keamanan seluruh peserta Indonesia.
Selain dibantu 4 dokter kontingen, di tiap unit (pasukan) juga ada Pembina Pasukan dan 4 Pembina Pendamping Regu. Indonesia mengirimkan 37 unit (pasukan) dan tiap pasukan rata-rata berisi 4 regu dengan tiap regu terdiri dari 9 peserta berusia 14-17 tahun dan 1 Pembina Pendamping Regu.
Untuk anggota kontingen yang sakit, telah dirawat sebaik mungkin, termasuk membelikan obat dan menyediakan peralatan seperti kursi roda dan tongkat penyangga. Sementara dari Kedubes RI di Korsel telah mengirimkan kendaraan untuk membantu pergerakan pimpinan kontingen memantau setiap anggota pasukan.
Pihak Kontingen Gerakan Pramuka berharap agar orangtua peserta tetap tenang, karena kontingen dan Kedubes RI memastikan akan terus memperhatikan seluruh anggota kontingen sebaik mungkin.