YOGYAKARTA — Ratusan anggota Racana Haryo Purboyo dan Nyi Ageng Serang, Gugus Depan 18.001- 18.002 Pangkalan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Yogyakarta mengikuti Latihan Rutin Krida Bina Obat secara daring, Sabtu (29/01/2022).
Dewan Racana dari Ruang Garuda 3, Kampus Terpadu Poltekkes Kemenkes Yogyakarta mencatat, setidaknya ada 640 peserta yang tergabung melalui Zoom Meeting dan streaming youtube SBH Poltekkes Jogja pada latihan yang mengusung tema Peran Pramuka dalam Edukasi Penggunaan Obat di Tengah Masyarakat.
Dibuka secara resmi oleh Kak Firlina, S.Kom., M.Eng selaku perwakilan Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan, latihan rutin Krida Bina Obat yang diselenggarakan diharapkan dapat menjadi bekal bagi anggota pramuka Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, sehingga menjadi role model di masyarakat.
Dalam sambutannya, Kak Firliana menyampaikan bahwa kegiatan latihan rutin krida bina obat sebagai langkah awal meningkatkan pengetahuan anggota pramuka yang lebih berkualitas dan menghasilkan mahasiswa yang bermanfaat ke depannya.

Latihan kali ini menghadirkan dua narasumber. Yang pertama adalah Kak drh. Idi Setiyobroto, M.Kes. dengan membawakan materi Pemahaman Obat. Kak Idi menyampaikan anggota pramuka Poltekkes Kemenkes Yogyakarta harus memberikan contoh hidup sehat sebagai pendorong masyarakat untuk tahu, mau, dan mampu hidup sehat.
“Sebagai anggota pramuka harus memperhatikan dosis dan cara penggunaan serta efek samping dari obat yang dikonsumsi, serta dapat mengetahui tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan obat,” terang Kak Idi.
Narasumber kedua adalah Kak Suharyono, SPd. S.Si.T, M.Kes dengan materi Pencegahan Dan Penyalahgunaan Narkotika. Kak Suharyono menjelaskan terdapat 3 golongan narkotika. Golongan pertama, hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan, golongan kedua digunakan untuk terapi dengan produksi terbatas dan izin khusus dari dokter, dan golongan ketiga digunakan untuk pengembangkan ilmu pengetahuan dan terapi.
“Sebagai anggota pramuka dalam bidang kesehatan kita perlu megetahui bahaya dan efek samping dari narkoba agar kita terlindungi dan tidak terjerumuss ke dalamnya,” tegas Kak Suharyono.
Diharapkan dengan dua materi tersebut, pramuka Poltekkes Kemenkes Yogyakarta mampau menempatkan diri sebagai pemeran utama dalam mengedukasi masyarakat tentang penggunaan obat di lingkungan kampus maupun di luar kampus.
__
Pewarta : Racana Haryo Purboyo dan Nyi Ageng Serang
Editor : PusbangJusinfo