YOGYAKARTA — Empat Kwartir Daerah (Kwarda) diminta untuk menyampaikan praktik pengelolaan kehumasannya dalam agenda Pembinaan Pewarta Pramuka yang digelar oleh Komisi Kehumasan dan Informatika Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Minggu (18/12/2022).
Keempat Kwarda tersebut adalah Kwarda Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan DKI Jakarta. Kwarda DIY diwakili oleh Ketua Pusat Pengembangan Jurnalistik dan Sistem Informasi (Pusbangjusinfo) Kak Choiri Setiawan.
Sharing diawali dari Kwarda Jawa Barat disampaikan oleh Kak Iip Hidajat, Ketua Komisi Humas dan Media Informasi. Kak Iip menyampaikan aktivitas kehumasan yang dikelola oleh komisinya bersama Pusat Informasi (Pusinfo) dengan media Pramuka Jabar Super Apps, sebuah aplikasi yang terintegrasi.
“Ada 2 super admin di Kwarda dan 27 admin di masing-masing cabang untuk super apps yang dikembangkan oleh Kwarda Jabar,” ujar Kak Iip.
Dilanjutkan dengan paparan pengelolaan kehumasan di Kwarda Jawa Tengah disampaikan oleh Kak Sukma Wahyu Wardono (Ardho). Andalan Daerah Urusan Strategi Komunikasi Kwarda Jawa Tengah tersebut menceritakan hal-hal yang sudah dilakukan di Jawa Tengah, salah satunya adalah seleksi Duta Humas.
Kak Ardho menegaskan bahwa pihaknya membuat terobosan dengan integrasi semua aset digital yaitu website, memfasilitasi semua kwartir cabang, serta memberikan pendampingan untuk pengelolaan kehumasannya.
Dilanjutkan dengan sharing dari Kwarda DKI Jakarta yang disampaikan oleh Kak Rasyid Ridla, Ketua Pusinfo. Dengan menganalisas berbagai isu yang ada di awal masa kepengurusannya 2019 lalu, Kak Rasyid bersama tim Pusinfo membenahi tata kelola kehumasan dan melakukan branding.

Praktik pengelolaan kehumasan berikutnya disampaikan oleh Kak Choiri Setiawan dari Kwarda DIY. Ketua PusbangJusinfo yang dilantik akhir 2020 tersebut menceritakan bagaimana tim kehumasan melakukan fokus pengelolaan melalui website dan distribusi di media sosial.
Disampaikan oleh Kak Choiri bahwasanya praktik kehumasan dilakukan oleh PusbangJusinfo salah satunya dengan membentuk Pewarta Istimewa. Yaitu anggota Gerakan Pramuka di DIY yang punya minat dan bakat dalam bidang kehumasan kemudian diberikan bimbingan dan pendampingan.
Diskusi berjalan dengan berbagai pertanyaan yang saling melengkapi antara Kwarnas, peserta pembinaan, narasumber, dan juga semua yang hadir melalui Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui Youtube Kwarnas. Semua diskusi diarahkan bagaimana pengelolaan kehumasan yang baik untuk Gerakan Pramuka.
Kegiatan ditutup oleh Kak Berthold Sinaulan, Ketua Komisi Kehumasan dan Informatika Kwarnas dan kembali berpesan untuk seluruh anggota Gerakan Pramuka untuk selalu mewartakan kegiatan kepramukaannya. Karena Setiap Pramuka Adalah Pewarta. (cst)