YOGYAKARTA — Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) menyelenggarakan Seminar Online Nasional dalam rangka memperingati Hari Bapak Pandu Dunia ke-164, Minggu (21/02/2021).
Kegiatan ini diikuti oleh 1.124 yang terdaftar dari seluruh Indonesia dengan secara online dan terpantau yang tergabung melalui Zoom Meeting sebanyak 594 user, sementara beberapa lainnya nampak mengikuti di kanal Youtube Kwarda DIY.
Dibuka secara resmi oleh Kak GKR Mangkubumi selaku Ketua Kwarda DIY, acara ini sekaligus sebagai launching Sampul Peringatan Hari Bapak Pandu Dunia ke-164 kerjasama Kwarda DIY dengan PT Pos Indonesia.
Seminar Online dengan tema Lebih Dekat dengan Baden-Powell melalui Memorabilia Kepanduan tersebut menghadirkan dua pembicara yaitu, Kak Drs. Djoko Waluyo, S.T., M.M., DBA, Sekretaris Komisi Kerjasama Dalam Negeri Kwartir Nasional Gerakan Pramuka masa bakti 2018-2023 dan Kak Ir. Sudjono Adimulyo, Pengurus Gugus Darma Candradimuka Malang.
Paparan para narasumber dipandu oleh Moderator Kak Bambang Pamungkas, Wakil Ketua Pusat Pengembangan Jurnalistik dan Sistem Informasi Kwarda DIY.
Materi yang disampaikan terkait dengan Baden-Powell dan Kepanduan yang diabadikan dalam bentuk benda-benda filateli yang dikoleksi dan bisa digunakan sebagai salah satu hobi dan kecakapan tersendiri bagi anggota pramuka.
Sebagaimana diketahui bahwa filateli dikenal dan dijadikan salah satu hal yang membuat kita terkenang dan tentunya bisa selalu mengenang baik itu Baden-Powell maupun lainnya.
Peserta juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan pertanyaannya terkait filosifi dari filateli, kepanduan, serta koleksi-koleksi dari para narasumber.
Bahkan, Kak Djoko juga menyuguhkan virtual tour di BP Houses yang ada di Surabaya, Jawa Timur sebagai gambaran atas koleksi-koleksi filateli terkait Baden-Powell dan kepanduan.
Acara kembali ditutup oleh Kak GKR Mangkubumi yang menyampaikan terimakasih kepada para narasumber, kepada peserta, dan juga kepada segenap panitia yang telah terlibat. Pihaknya menjadi lebih tertarik lagi untuk mengoleksi benda-benda kepanduan.
Harapannya, kegiatan ini menjadi salah satu contoh agar kakak-kakak dan adik-adik pramuka baik di Yogyakarta maupun seluruh Indonesia dapat lebih dekat lagi dengan Baden-Powell dan kepanduan melalui benda-benda filateli. (cst)
Seiring perubahan sistem dan kebijakan-kebijakan yg membuat para aktivis pramuka mendekam, tak seperti seefektif sebelumnya.
Alhamdulillah Kwarda DIY mengambil program positif yg melibatkan aktivis di seluruh indonesia (terwakili) ikut terlibat dalam giat mencari ilmu (workshop & seminar) dgn jejaring online. Semangat semuanya. Salam pramuka