KULON PROGO — Bertempat di Aula Adikarta, Kompleks Pemeritah Daerah Kulon Progo, Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) menggelar Sarasehan dan Ulang Janji, Selasa, 13 Agustus 2024.
Rangkaian kegiatan diawali dengan penyematan Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka kepada para penerima dari Kwartir Cabang Kulon Progo maupun Kwarda DIY. Sedikitnya ada 43 penerima Lencana Pancawarsa dari Pancawarsa I hingga IX. Penyematan dilakukan langsung oleh Ketua Kwarda DIY Kak GKR Mangkubumi.
Agenda dilanjutkan dengan Sambutan dari Sekretaris Daerah Kabupaten Kulon Progo selaku tuan rumah, mewakili Pj Bupati Kulon Progo, Ketua Majelis Pembimbing Cabang.
Sekda Kulon Progo Kak Triyono, SIP, M.Si membacakan sambutan tertulis dari Pj Bupati Kulon Progo Kak Ir. Srie Nurkyatsiwi, M.M.A.. Pihaknya menyampaikan selamat datang kepada seluruh peserta Sarasehan dan Ulang Janji di Hari Pramuka ke-63 ini.
Kak Triyono juga menyebutkan bahwa Gerakan Pramuka merupakan organisasi yang membentuk karakter generasi muda yang terus didukung, sebagai wadah mencetak para pemimpin masa depan.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Kak GKR Mangkubumi. Pihaknya menyampaikan, di usia Gerakan Pramuka yang ke-63 ini mengajak para peserta Sarasehan dan Ulang Janji untuk bisa bersama-sama mengembalikan marwah Gerakan Pramuka, agar lebih baik, lebih tertata.
Dalam kesempatan ini, Kak GKR Mangkubumi juga mengajak agar dinamika yang terjadi di Gerakan Pramuka untuk tetap selaras bersama-sama bergandengan tangan untuk memajukan Gerakan Pramuka.
Ia juga menyampaikan terimakasih kepada unsur Majelis Pembimbing Daerah DIY yang terus mendukung adanya ekstrakurikuler wajib kepramukaan bagi para peserta didik mulai dari SD, SMP, maupun SMA.
“Mudah-mudahan bisa bertahan, mencetak, mempertahankan Gerakan Pramuka di sekolah,” ujarnya.
Kak GKR Mangkubumi juga menegasakan bahwa Gerakan Pramuka perlu adanya inovasi agar para anggotanya tetap senang dalam mengikuti kegiatan kepramukaan.
Lebih lanjut, Kak GKR Mangkubumi juga menyampaikan bahwa kegiatan Sarasehan hari ini mengusung tema budaya, yaitu Sumbu Filosofi Jogja yang menghadirkan narasumber dari Keraton Yogyakarta dan Dinas Kebudayaan DIY.
“Agar kegiatan ini dapat mengedukasi pramuka tentang sumbu filosofi. Tahu, apa yang harus dijaga. Apa saja kebijakan, bagaimana perjalanan, beraapa tahun prosesnya, dan apa yang diinginkan UNESCO,” tegasnya.
Kak GKR Mangkubumi juga berharap ke depan, kegiatan-kegiatan yang bertema budaya, utamanya dari Saka Widya Budaya Bakti dapat terus ditingkatkan dan bisa mengunggulkan wisata di Yogyakarta.
Usai sambutan, dilaksanakan potong tumpeng oleh Kak GKR Mangkubumi dan diserahkan kepada salah satu peserta termuda yaitu dari Dewan Kerja Cabang Yogyakarta. (cst)