JAKARTA — Materi Penerapan Kekinian Nilai-nilai Bela Negara Dihadapkan Pada Perkembangan Revolusi Industri 4.0. disampaikan oleh Kepala Pusdiklat Bela Negara Kemhan RI Kak Brigjen TNI Ketut Gede Wetan Pastia S.E. dalam Training of Trainer yang diikuti oleh peserta dari perutusan Kwartir Daerah se-Indonesia.
Bertempat di Taman Rekreasi Wiladatika (TRW) Cibubur, Jakarta Timur, materi disampaikan dalam bentuk paparan pada hari kedua pelaksanaan kegiatan, Kamis, 12 September 2024.
Kak Ketut Gede Wetan Pastia mengawali materi dengan menyampaikan bahwa 19 Desember diperingati sebagai Hari Bela Negara. Dalam Era globalisasi (iptek, komunikasi dan informasi) saat ini, tentu saja sangat mempengaruhi pola dan bentuk ancaman yang dihadapi.
Pihaknya menyebutkan bahwa implentasi bela negara bisa melalui intrakurikuler, ekstrakurikuler, budaya sekolah/kampus, termasuk ToT yang dilaksanakan oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka ini.
Pemateri menjabarkan nilai dasar bela negara seperti cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia Pancasila sebagao ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, serta kemampuan awal bela negara.
“Revolusi industri yang dulu diciptakan oleh manusia sebagai kesempatan dan kemajuan, kini justru berbalik menjadi ancaman,” ujarnya.
Maka dari itu, menurut Kak Ketut peru adalanya penguatan patriotisme dan nasionalisme dengan nilai dasar bela negara, nilai kepramukaan, dengan proses yang berkelanjutan.
Kak Ketut menegaskan bahwa dengan mengintegrasikan kepramukaan sebagai pengayaan dari nilai dasar bela negara diharapkan mampu membentuk kepribadian generasi muda bangsa yang berakhlak mulia, berjiwa patriot dan nasionalis, taat hukum memiliki kecakapan hidup dan kemampuan awal bela negara.