YOGYAKARTA – Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) menyelenggarakan Silaturahmi dan Syawalan, Idul Fitri 1444 H, Jumat (12/05/2023).
Bertempat di Aula Kaca, Kompleks Bumi Perkemahan Taman Tunas Wiguna Babarsari, Yogyakarta, kegiatan tersebut dihadiri oleh unsur majelis pembimbing daerah, pimpinan kwarda, andalan, badan kelengkapan, organisasi pendukung, satuan pendidikan, perwakilan kwartir cabang, serta pimpinan saka se-DIY.
Diawali dengan pembacaan ayat suci alquran, kegiatan kemudian diisi dengan penyampaian laporan kegiatan oleh Ketua Panitia Kak Rusdianto, Andalan Daerah Urusan Kerohanian.
Dalam laporannya Kak Rusdi menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan program rutin tahunan yang selain bernuansa religi, juga tidak melepaskan nuansa budaya dan jiwa korsa.
“Sesuai tema, tambatkan hati dan jalin silaturahmi untuk kekompakan pramuka istimewa, semoga selalu kompak dalam mengembangkan Gerakan Pramuka khususnya di DIY,” ujar Kak Rusdi.
Kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan Ikrar Halal Bil Halal yang dipimpin oleh Kak Suraji Widarta, Wakil Ketua Kwarda DIY Bidang Pembinaan Anggota Dewasa. Seluruh hadirin mengikuti ikrar yang dibacakan.
Kemudian sambutan Ketua Kwarda DIY diwakili oleh Kak Edy Heri Suasana, Wakil Ketua Kwarda DIY Bidang Organisasi, Manajemen, dan Hukum.
Kak Edy berharap dengan adanya syawalah ini seluruh unsur yang ada di Gerakan Pramuka DIY dapat saling memaafkan. Pihaknya menegaskan bahwasanya program syawalan harus selali bisa dilaksanakan.

Tauziah Halal Bil Halal 1444H Kwarda DIY disampaikan oleh Kak Saebani. Pihaknya menyebutkan bahwa pramuka selalu senang dimanapun berada, sehingga di pramuka ada keseimbangan dalam menjalani kehidupan.
Menurutnya, melalui syawalan ini semua bisa saling bersatu, karena syawalan berarti untuk sebuah persatuan, tidak memandang asal, tidak mengenal batas atau sekat, termasuk jabatan.
Selain itu, Kak Saebani juga menyebutkan bahwa syawalan merupakan gerakan kemanusiaan. Dengan syawalan, kita bisa menciptakan perekat sosial, menyamakan bahasa, serta ikhlas memberikan maaf.
Usai tauziah, seluruh yang hadir diawali para pimpinan Kwarda DIY melaksanakan salam-salaman sebagai simbolisasi meleburkan kesalahan, sesuai dengan tradisi halal bil halal. (cst)