YOGYAKARTA — Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Percepatan Pramuka Garuda dan Pramuka Istimewa (PGPI) pada Selasa, 27 Februari 2024.
Bertempat di Aula Kwarda DIY, setidaknya ada 60 peserta yang merupakan perwakilan dari Kwartir Cabang se-DIY mengikuti kegiatan yang dibuka pada pukul 10.00 WIB.
Peserta Bimtek Percepatan PGPI ini terdiri atas unsur andalan, pembina, dan perwakilan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepramukaan tingkat Cabang (Pusdiklatcab).
Kegiatan dibuka oleh Kak drh. Sri Budoyo, Sekretaris I Kwarda DIY. Dalam sambutannya, Kak Budoyo menyampaikan bahwa mewujudkan Pramuka Istimewa akan menjadi fokus bersama pada tahun 2024 ini, mengingat akan berakhirnya masa bakti Kwartir Daerah pada tahun 2025 mendatang.
Ia berharap Pramuka Istimewa akan menjadi salah satu ikon dari Kwartir Daerah DIY yang menarik perhatian Kwartir Daerah lainnya.
“Pada tahun 2024, kegiatan terkait Pramuka Istimewa ini akan mulai merambah ke gugusdepan, dengan pembina sebagai ujung tombak kegiatan di gugusdepan,” ujarnya.
Menurutnya, Pencapaian Pramuka Garuda dan Pramuka Istimewa ini akan sangat bergantung pada peran para kakak pembina yang berada di gugusdepan. Untuk itu ia berharap kakak-kakak yang aktif di Pusdiklatcab dapat memberikan pemahaman kepada para pembina gugusdepan mengenai pencapaian Pramuka Garuda dan Pramuka Istimewa.
Kwarda DIY mempunyai slogan “Saguminsaga” (satu gugus depan minimal satu Pramuka Garuda). Hal ini menjadi tugas bagi semua pihak untuk mewujudkannya.
Pada tahun ini, pedoman Pramuka Istimewa akan diterbitkan, sehingga diharapkan hal ini dapat direalisasikan sebelum masa bakti Kwartir Daerah berakhir.
Bimtek Pencapaian PGPI Kwarda DIY ini diisi dengan paparan materi terkait dengan Pedoman Pramuka Istimewa, khususnya pada kurikulum dan Syarat Kecakapannya.
Adapun rincian materi yang dipaparkan meliputi, Tata Nilai Religio-Spiritual dan Tata Nilai Moral; Tata Nilai Kemasyarakatan; Tata Nilai Bahasa; Tata Nilai Pendidikan dan Pengetahuan; Tata Nilai Mata Pencaharian; Tata Nilai Teknologi; dan Tata Nilai Kesenian.
Kegiatan juga diisi dengan diskusi terkait materi-materi yang disampaikan oleh narasumber, sehingga peserta juga dapat menerima gambaran yang jelas serta memprediksi apa saja yang kemungkinan menjadi kendala dalam pelaksanaannya di lapangan.