SAEMANGEUM — Kwartir Nasional Gerakan Pramuka kembali menyampaikan siaran persnya yang menyebutkan bahwa Kontingen Gerakan Pramuka Indonesia tetap bertahan di arena Jambore Pramuka Sedunia ke-25, di tengah cuaca panas ekstrem yang melanda.
“Untuk itu, rencana darurat juga telah disiapkan,” tulis Kwarnas.
Dijelaskan bahwa Kedutaan Besar RI di Korea Selatan bekerja sama dengan Pemerintah Korea Selatan, termasuk Pemerintah Provinsi Jeollabuk, menyiapkan rencana darurat, bila benar-benar cuaca tidak tertahankan.
“Di antaranya penyediaan dua unit sekolah untuk tempat evakuasi, dan bantuan dari Kepolisian Korsel yang siap mendukung evakuasi tersebut,” jelas Kak Berthold Sinaulan melalui rilis tertulisnya.
Namun, lanjut Kak Berthold, sampai saat ini belum ada rencana evakuasi. Ia menjelaskan bahwa kondisi 1.569 peserta dari Indonesia sudah dapat ditangani dengan baik. Beberapa yang sakit sudah dirawat dan telah kembali pulih.
Pada 6 Agustus ini, diadakan acara Cultural Day, dan para peserta Indonesia mengenakan beragam pakaian adat, serta menyajikan kuliner khas Indonesia untuk dicicipi para peserta mancanegara.
Dari pantauan Pimpinan Kontingen Indonesia, sejumlah peserta juga sibuk berlatih penampilan budaya, seperti tari dan drama tadi tradisional serta permainan angklung. Latihan dilakukan dengan penuh semangat dan penuh kegembiraan.
Kontingen Indonesia yang dipimpin Mayjen TNI Mar (Purn) Yuniar Ludfi mempunyai 4 dokter kontingen yang melakukan inspeksi atau peninjauan dengan bantuan kendaraan dari KBRI Seoul untuk memastikan kondisi peserta khususnya dari Indonesia.
Diinformasikan pula bahwa sejumlah peserta Indonesia hari ini memenuhi undangan dari Prof. Eje Kim dan Korea Broadcasting System untuk menghadiri pertemuan ramah tamah yang dituanrumahi oleh Gunsan SungGwang Church.