BANTUL — Sudah hampir 2 tahun, Pasukan Ticket to Life (TTL) Sultan Agung Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) menjalankan program dari Asia Pacific Scout Region (APR).
Secara struktur hirarki, APR merupakan cabang dari WOSM. APR berfokus di wilayah Asia Pasifik, sedangkan WOSM beroperasi secara global, mencakup semua negara yang memiliki organisasi kepanduan/kepramukaan di seluruh dunia.
Ini berarti bahwa Asia Pacific Scout Region berada di bawah pengawasan dan arahan dari WOSM. Untuk itu WOSM yang berada di Swiss melakukan evaluasi kegiatan TTL salah satunya di Yogyakarta dengan menunjuk organisasi Independent Consultant yaitu OWL RE Consulting.
Siapa dan apa peran OWL RE Consulting dan mengapa WOSM menunjuk organisasi tersebut?
OWL RE Consulting merupakan sebuah lembaga yang menyediakan layanan evaluasi untuk berbagai program (project seperti di Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya) dan inisiatif lintas negara, serta memberikan dukungan dalam bidang komunikasi, advokasi, dan respons darurat di bidang kemanusiaan dan pembangunan.
OWL RE Consulting, bukan bagian dari Scout, namun diminta untuk mengumpulkan data sehingga harus melaporkan kepada WOSM sebagai eksternal evaluator.
Pada Jumat, 8 November 2024, dalam kegiatan latihan TTL Pasukan Sultan Agung Yogyakarta pangkalan di SLBN 2 Bantul, telah dihadiri pihak OWL RE Consulting yaitu Mrs. Ima Susilowati dibantu oleh Mrs.Tari sebagai penerjemah.
Pihaknya menyaksikan langsung kegiatan Peserta TTL serta melakukan wawancara terhadap peserta latihan hari ini, yaitu Najua Nuraini Khairunnisa dan Feri Kurniawan.
Hadir pula menyambut tim external evaluator dan mendampingi kegiatan yaitu Kak Astuti Hermawati, S. Pd. selaku Ketua Majelis Pembimbing Gugusdepan (Kamabigus), para team leader TTL yaitu Kak Sarjita, S. M., LMT., Kak Murjilah, S. Pd., M. Pd., LMT., dan Kak Sri Antepi, S. Pd. bersama Kakak-kakak Pembina Pendamping.
Materi latihan hari ini adalah pionering yaitu membuat menara per regu. Baik Kamabigus, team leader, pembina pendamping serta adik-adik peserta TTL merasa senang dan bahagia karena dihadiri oleh tim evaluator dari OWL RE Consulting atas nama WOSM yang berada di Swiss.
Kesimpulan hasil wawancara terhadap peserta TTL adalah terjadi peningkatan segi soft skill, life skill, dan hard skill dari sebelum dan setelah mengikuti program TTL.
Wawancara oleh OWL RE Consulting tidak hanya kepada peserta TTL, namun juga Leader TTL yaitu Kak Sarjita dan Kak Murjilah. Pertanyaan wawancara meliputi asal negara, penguatan dan dukungan kapasitas, melaksanakan proyek, hasil, serta praktik baik dan tantangan.
Dengan hadirnya OWL RE Consulting atas nama WOSM di Swiss di lokasi kegiatan TTL Pasukan Sultan Agung Yogyakarta, membuktikan bahwa kegiatan TTL memperoleh perhatian penuh dari WOSM.
Diharapkan program TTL tetap berlanjut, karena memberi manfaat nyata tidak hanya pada peserta TTL namun juga sebagai wahana saling sharing, tukar pengalaman tempat mengasah keterampilan Teknik kepramukaan bagi para pembina pramuka.