YOGYAKARTA — Dalam perhelatan Pengembaraan Desember Tradisional (PDT) ke-53 yang diselenggarakan oleh Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Yogyakarta, SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta berhasil menorehkan sejarah baru.
Untuk pertama kalinya, sekolah dengan sejarah panjang ini mengirimkan delegasinya untuk mengikuti ajang bergengsi yang diikuti oleh 20 pangkalan sekolah negeri dan 3 sekolah swasta di Yogyakarta.
Dengan semangat juang yang tinggi, satu sangga putra (Arkatama) dan satu sangga putri (Nirwana) dari Ambalan Pramuka Soewarma (R.M. Soerwardi Soerjaningrat-Laksamana Malahayati) siap mengukir prestasi.
PDT yang berlangsung selama lima hari, mulai tanggal 14 hingga 18 Desember 2024 menyajikan tantangan yang menarik bagi para peserta. Dengan rute yang mengelilingi berbagai situs bersejarah di Yogyakarta, para pramuka muda diajak untuk menyusuri jejak kerajaan-kerajaan yang pernah berjaya di tanah Jawa.
Titik keberangkatan dari Taman Budaya Embung Giwangan, para peserta kemudian melakukan perjalanan panjang yang menguji fisik dan mental, hingga akhirnya mencapai garis finish di Balai Kota Yogyakarta.
Selain tantangan fisik, PDT 53 juga menjadi ajang untuk mengasah keterampilan kepemimpinan, navigasi, dan survival. Para peserta dibekali berbagai pengetahuan dan keterampilan yang berguna untuk kehidupan sehari-hari, seperti cara membaca peta, membangun tenda, memasak di alam bebas, dan memberikan pertolongan pertama.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat mengembangkan jiwa kepemimpinan yang kuat, mandiri, dan bertanggung jawab.
Lebih dari sekadar perlombaan, PDT 53 juga menjadi wadah bagi para peserta untuk mempererat persaudaraan dan memupuk rasa nasionalisme. Para peserta dari berbagai pangkalan bisa saling mengenal, berbagi pengalaman, dan membangun relasi yang baik.
Semangat kebersamaan dan kekompakan yang terjalin selama kegiatan ini diharapkan dapat terus terbawa dalam kehidupan sehari-hari usai kegiatan berlangsung.
Mengusung tema “Pramuka Yogyakarta Berbudaya”, PDT 53 tidak hanya fokus pada aspek fisik dan keterampilan, tetapi juga pada pengembangan karakter.
Para peserta diajak untuk lebih menghargai budaya dan sejarah bangsa, serta menanamkan nilai-nilai luhur seperti gotong royong, toleransi, dan saling menghormati.
Dengan demikian, diharapkan para peserta dapat menjadi generasi muda yang memiliki kepribadian yang tangguh, berakhlak mulia, dan cinta tanah air.